Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
HUJAN deras yang berlangsung selama hampir dua jam mulai Kamis (1/4) petang mengakibatkan banjir dan longsor di tujuh desa Wilayah Wonogiri. Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini, namun menyebabkan kerugian harta benda.
"Hingga hari ini, Jumat (2/4), relawan dan warga terdampak masih bergotong royong membersihkan lumpur serta tembok rumah warga yang roboh dihantam longsor tebing," ungkap Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Wonogiri Bambang Haryanto kepada Media Indonesia, Jumat (2/4).
Hujan deras di kawasan Jatiroto membuat air Sungai Janggan meluap kemudian menggenangi areal lahan sawah, yang sedang menunggu masa panen MT I. Selain menenggelamkan persawahan, banjir dan lumpur juga menerjang SMKN 1 Jatiroto. Bahkan di Desa Pesido, sebuah mobil yang mencoba menentang arus, terseret dan kemudian terbalik.
"Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan mobil yang sempat dihanyutkan itu. Warga dengan cepat memberikan pertolongan," imbuh Bambang.
Hujan deras juga mengakibatkan banjir dan longsor di Desa Rejosari, Desa Watangsono dan Desa Sambirejo yang berada di wilayah Kecamatan Jatisrono. Rumah milik Ratman di Dusun Mojosari, Desa Watangsono rusak parah dihantam longsoran tebing, namun tidak ada korban jiwa. Talud rumah Darsono juga rusak terdampak longsor.
Masih di kecamatan Jatisrono, tepatnya di Dusun Cobor, Desa Sambirejo, sebuah jembatan juga rusak dan nyaris hanyut termasuk areal persawahan juga tenggelam.
Baca juga: Bupati Wonogiri: Larangan Mudik Merugikan tapi Dimaklumi Saja
Bambang menambahkan, banjir juga menerpa 3 desa di Kecamatan Sidoharjo. Lalu lintas di Desa Sempukerep terganggu banjir yang cukup tinggi.
"Sejumlah rumah juga terdampak lumpur tebal," katanya.
Bencana banjir juga menimpa sejumlah desa di Kecamatan Jatipurno dan Kecamatan Nguntoronadi. Kesigapan relawan Desa Tanggap Bencana (Destana) membuat banjir cepat dapat diatasi.
Taksiran kerugian masih dalam pendataan, namun perkiraan lebih dari Rp100 juta. BOBD Wonogiri dengan cepat memberikan dukungan logistik bagi warga terdampak bencana alam banjir dan longsor tersebut.(OL-5)
Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat juga menyebabkan kejadian longsor di Desa/Kecamatan Subang
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geosofika (BMKG) memprakirakan hujan akan terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan ke depan.
Tanah longsor terjadi di Dusun Pahing, Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Selasa (14/11) dinihari.
Tanah longsor di wilayah itu dipicu tingginya intensitas curah hujan sejak Selasa (14/11) petang. Hujan berlangsung lama.
Sebuah tebing setinggi 70 meter longsor dan menimbun dua rumah.
Kabupaten Tasikmalaya berada di peringkat kedua kerawanan bencana terbanyak di Jawa Barat.
Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan negara memiliki tanggung jawab untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi warga negara.
Situasi pagebluk mengikis perekonomian di semua sektor. Pun ada ketakutan para pembeli akan penyebaran virus covid-19 jika bertransaksi langsung dengan peternak.
BRI Syariah gelontorkan Rp11 miliar untuk 500 nasabah atau petani sapi di Wonogiri dengan model sistem yarnen ( bayar saat panen) dari sapi pedaging yang digemukkan.
BPBD Wonogiri berikan peringatan kepada warga untuk mewaspadai cuaca ekstrim. Potensi banjir dan longsor cukup besar agar warga lebih siap dalam mengantisipasi kebencanaan yang muncul.
Menurut dia, hampir semua jenis bencana berpotensi terjadi di Kabupaten Wonogiri, baik musim penghujan maupun musim kemarau.
PUTING beliung yang cukup besar muncul di tengah Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri selama hampir 15 menit pada Rabu sore (20/1). Sejauh ini belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved