Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

BHC Optimalkan Peran Masyarakat Lokal

Triyadi Isworo
23/3/2021 13:57
BHC Optimalkan Peran Masyarakat Lokal
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.(Ist)

PEMBANGUNAN pariwisata terpadu Bakauheni Harbour City (BHC) harus berdampak positif bagi masyarakat Lampung. Pelaksanaan pembangunan harus mengoptimalkan peran masyarakat lokal, seperti penyerapan tenaga kerja, pengembangan UMKM, pangan, kuliner, dan sebagainya baik selama maupun setelah proyek itu rampung.

Hal itu bertujuan masyarakat Lampung tetap mendapatkan imbas positif dari keberadaan lokasi pariwisata tersebut. Untuk itu, semua pihak harus bersinergi mewujudkan percepatan pembangunan pariwisata terpadu Bakauheni Harbour City pada 2022.

“Dalam proses pembangunannya melibatkan masyarakat lokal atau memberdayakan penduduk sekitarnya. Jangan sampai masyarakat sekitar jadi penonton saja, tetapi ikut terlibat agar bisa hidup juga perekonomiannya. Kami juga sedang menyiapkan tenaga kerja lokal,” kata Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi di Mahan Agung, Rabu (17/3)

Pemerintah Pusat juga serius menggarap destinasi tersebut. Rencana pembangunan tahap pertama berjalan tahun ini, yaitu membangun Menara Siger sebagai kawasan budaya, Masjid Bakauheni, dan Theme Park oleh Jatim Park Group.

“Pembangunan secara bertahap untuk mendukung suksesi pariwisata di Lampung. Kami di Lampung menyiapkan infrastrukturnya,” ujarnya.

Pembangunan kawasan pariwisata tersebut untuk menangkap nilai dan manfaat (value capture) dari keterbukaan aksesibilitas dengan adanya Jalan Tol Trans-Sumatera, Dermaga Eksekutif Bakauheni, dan Bandara Radin Inten II sebagai bandara internasional.

Kemudian mengintegrasikan lahan milik Pemerintah Provinsi Lampung, ASDP, dan Hutama Karya seluas 251,05 hektare di wilayah Bakauheni (bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional [KSPN] Krakatau dan sekitarnya).

Total Rp2,98 Triliun

Sementara itu, rencana pengajuan tahap awal estimasi pembiayaan dengan total Rp2,98 triliun. Adapun perincian anggaran tersebut ialah Rp2,45 triliun dari total APBD Kementerian PUPR, Rp86,6 miliar dari PT PLN, dan total konsorsium Rp440 miliar.

Gubernur mengatakan pembangunan perlu kerja sama aktif semua pihak yang terlibat. Apalagi di sekitar kawasan tersebut ada beberapa lahan milik masyarakat dan pengusaha Lampung.

“Untuk itu perlu integrasi dan komunikasi agar pengelolaannya bisa bersama-sama. Misalnya, ada pengusaha yang memiliki lahan di lokasi tersebut, bisa berkolaborasi membantu mengembangkan wilayahnya sebagai tempat wisata pendukung, seperti mendirikan hotel, taman, tempat bermain golf, dan sebagainya,” katanya. (D1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya