Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Bisnis Kuliner dan Hiburan di Bali Akan Melejit Setelah Pandemi

Arnoldus Dhae
21/3/2021 10:11
Bisnis Kuliner dan Hiburan di Bali Akan Melejit Setelah Pandemi
Wisatawan asing menanti senja dengan mengunjungi salah satu resto dan cafe di Pantai Seminyak, Bali, Kamis (13/2/2020)(MI/Ramdani)

BISNIS makan minum dan hiburan di Bali diprediksi akan melejit pasca pandemi Covid-19. Saat ini pemerintah mulai perlahan membuka kran pariwisata di Bali. Wacana untuk membuka sedikit demi sedikit kebijakan pembatasan sosial untuk membuka peluang bergeraknya kembali ekonomi, mesti disambut dengan cermat dan cepat oleh pengusaha baik dari kalangan mikro hingga pengusaha menengah di Bali. 

Menurut Direktur Bali Business Network yang merupakan salah satu NGO jaringan pengusaha Bali, I Made Abdi Negara, pemulihan ekonomi adalah fase yang pasti dan wajib dilakukan oleh pemerintah di semua level dan seluruh stakeholder.  

"Intinya, pemerintah juga tidak akan membiarkan kondisi ekonomi terus menerus dalam ketidakpastian, karena sangat berdampak secara langsung dan tidak langsung terhadap aktivitas pemerintah dan masyarakat secara umum," jelasnya di Denpasar, Minggu (21/3).

Upaya yang dilakukan pemerintah menurut Abdi, salah satunya adalah melalui penetapan beberapa titik zona Hijau untuk daerah utama tujuan wisata di Bali, program lanjutan relaksasi pembiayaan bank, program bantuan lunak untuk UKM dan beberapa program lain yang tujuannya mempercepat akselerasi ekonomi di semua level.

Disinggung mengenai jenis industri yang diperkirakan akan tumbuh lebih awal, Abdi menjelaskan industri yang berhubungan dengan makanan dan hiburan menjadi nominator paling kuat sebagai sektor yang akan bertumbuh paling cepat setelah pandemi usai dan aktivitas sosial masyarakat kembali normal.

Dijelaskan oleh mantan Sekretaris Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) Bali sekaligus Direktur Perusahaan Konsultan Bisnis PT Bhakti Cahaya Sejahtera (Bhakti Prosperity) tersebut, dari beberapa referensi yang dibaca, bisnis makanan dan hiburan tumbuh pesat setelah perang atau bencana yang terjadi di suatu daerah atau negara. 

"Secara psikologis, manusia butuh relaksasi dan rekreasi apalagi setelah merasakan ketegangan dan kondisi yang tertekan, disinilah kemudian makanan dan hiburan menjadi pilihan,"
ujarnya.

Diakui Abdi, pasca menghadapi pandemi covid-19, akan terjadi perubahan besar dalam prilaku, standarisasi serta orientasi dalam hubungan sosial termasuk interaksi yang berhubungan dunia usaha dan ekonomi secara umum. Di sinilah kemudian pelaku usaha harus jeli mengambil peluang. Tren makanan yang viral saat ini, seperti salah satu merek bakso, juga menunjukkan bahwa usaha makanan tidak bisa hanya mengandalkan rasa seperti juga sensasi yang menimbulkan kesenangan dan kebahagiaan saat menyantapnya.

baca juga: Bulog Sulselbar Target Serap Gabah 303 Ribu Ton

"Perubahan lain yang bisa di manfaatkan oleh pelaku industri makanan adalah tren untuk memperhatikan komposisi atau kandungan makanan yang memiliki khasiat tertentu, naiknya kecenderungan layanan antar yang memberikan peluang produksi rumahan yang bersinergi dengan platform jasa layanan antar serta tren lain yang harus dibaca sekali lagi, oleh semua level pengusaha
baik kecil hingga besar," jelasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya