Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
POLDA Bali tetap berkomitmen memerangi aksi premanisme di Bali. Pada Senin (1/3), Tim Resmob Ditreskrimum Polda Bali dipimpin Kanit Komisaris Made Adhiguna menangkap empat anggota salah satu ormas di Bali yang melakukan aksi premanisme.
Mereka ialah Bagus Made Putra Pardana, 29, I Putu Wira Sanjaya, 28, I Made Ary Santa Dwipayana, 28, dan I Gede Wira Guna, 26. Polisi juga meringkus otak aksi premanisme atau yang menyuruh preman melakukan aksi yakni Ni Kadek Okta Riani, 30. Mereka ditangkap karena terlibat pemerasan.
Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Djuhandhani RP, Kamis (4/3) sore, menyampaikan kasus itu dilaporkan warga berinisial JS, 57, beralamat di Jalan Gunung Agung, Denpasar. "TKP-nya di Jalan Muding Buit Gang Muding Perdana II, Kerobokan, Kuta Utara, Badung," tegasnya.
Kronologinya, lanjut Djuhandhani, pada Senin (8/2) pukul 20.30 Wita tersangka Putra alias Ajik bersama Ari alias Santa, Wira Jaya, dan Wira Guna mendatangi rumah korban berinisial I Komang EDY di TKP. Tujuan mereka menangih utang ke istri korban, Putu YO.
Mereka membawa surat kuasa dari tersangka Okta Riani. Selanjutnya terjadi adu argumentasi antara korban dengan keempat pelaku tetapi tidak memperoleh titik temu.
Selanjutnya Putra memaksa korban menyerahkan mobil Honda CR-V yang parkir di TKP. Padahal korban menyampaikan mobil tersebut bukan miliknya. "Mobil tersebut milik teman korban. Tapi para pelaku memaksa agar mobil itu diserahkan sebagai jaminan atas utang istrinya. Korban tetap menolak kemudian menelepon kakaknya untuk menyampaikan bahwa mobil tersebut mau
diambil oleh pelaku," ujar Djuhandhani.
Tersangka Putra lalu bicara dengan kakak korban yang menjelaskan bahwa mobil tersebut milik temannya yang dititip di TKP. Tapi pelaku tetap memaksa dan menyampaikan siapa pun yang memiliki mobil ini mereka tidak peduli. Para pelaku tetap ngotot mobil tersebut akan dijadikan jaminan.
"Saat korban hendak pergi, para pelaku langsung menghadangnya. Salah satu pelaku mencekik leher korban dari belakang lalu dibawa masuk ke rumah," ungkapnya.
Tersangka Putra juga memaksa korban untuk membuat pernyataan bahwa korban memberikan mobil tersebut. Dia mengancam menembak kaki korban kalau menolak.
Karena kondisi tertekan dan tidak bisa melakukan perlawanan terhadap pelaku, korban terpaksa menulis surat pernyataan tentang penyerahan mobil tersebut. Saat mobil itu diambil, tersangka Putra melakukan video call dengan Okta Riani.
Selanjutnya tersangka Wira Jaya alias Wira Bagong menelepon tukang derek dan tukang kunci mobil. Pada Selasa (9/2) pukul 03.30 Wita mobil tersebut dibawa oleh pelaku.
"Aksi premanisme di Bali akan ditindak oleh Polda Bali. Premanisme tidak dibiarkan hidup dan berkembang di Bali yang sangat kita cintai ini. Jadi tidak ada. Sekali lagi saya tekankan bahwa premanisme tidak akan dibiarkan hidup dan berkembang di wilayah Bali," tegas Djuhandhani. (OL-14)
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada April 2025 sebesar US$431,5 miliar atau sekitar Rp7.042 triliun.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengungkapkan rumah tangga Indonesia semakin tertekan.
Pada Mei 2025, kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan.
KOMISI XI DPR RI memandang positif penilaian yang diberikan oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings terhadap kredit Indonesia pengakuan atas kemampuan menjaga stabilitas makroekonomi.
EFISIENSI anggaran yang dilakukan, terutama untuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora kelabakan.
Strategi pelepasan aset memungkinkan pengembangan proyek baru, pengurangan utang, dan peningkatan modal usaha.
Tindakan yang dilakukan oleh Satpol PP tidak memiliki asas kebermanfaatan dan hanya membuat gaduh.
Selama 11 hari Operasi Berantas Jaya 2025 di wilayah Jadetabek, polisi menangkap 2.406 orang terkait aksi premanisme.
SEBANYAK 13 ribu pecalang dari 1.500 desa Aladat seluruh Bali berkumpul di Lapangan Renon Denpasar, Sabtu (17/5).
Tim Saber Pungli diturunkan dan berhasil mengamankan puluhan orang yang diduga preman karena diduga telah mengganggu aktivitas perekonomian di Pasar Sandang Jatibarang.
Selain membongkar posko ormas di Pasar Induk, petugas gabungan itu juga menyisir preman berkedok ormas yang diduga masih berada di dalam area pasar.
Para pedagang yang berjualan di depan akses utama pasar menduga uang sewa lapak yang diberikan itu hanya masuk ke kantong ormas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved