Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Bea Cukai Palu Sita 1,9 Juta Batang Rokok Ilegal

M Taufan SP Bustan
02/3/2021 18:23
Bea Cukai Palu Sita 1,9 Juta Batang Rokok Ilegal
Ilustrasi rokok ilegal(DOK MI)

KANTOR Pelayanan dan Pengawasan Bea Cukai (KPPBC) Tipe Madia Pabean C, Pantoloa, Palu, Sulawesi Tengah, kembali menunjukkan keseriusannya dalam melaksanakan program Gempur Rokok Ilegal. Pada Februari lalu, petugas Bea Cukai Palu dua kali menggagalkan upaya penyelundupan rokok ilegal.

Kepala KPPBC Tipe Madia Pabean C, Pantoloa, Palu, Amiluddin Lisaw, Selasa (2/3) mengatakan total barang yang disita berjumlah 1.952.000 batang rokok illegal dengan rincian 432.000 batang pada penindakan pertama dan 1.520.000 batang pada penindakan kedua. Penindakan rokok ilegal itu, lanjutnya, terjadi pada 10 Februari 2021 dan tanggal 22 Februari 2021.  

Menurut Amiluddin penindakan pada 10 Februari 2021 dilakukan di Pelabuhan Dede, Kabupaten Tolitoli. Saat itu, petugas menemukan ratusan ribu batang rokok  ilegal.

"Atas informasi tersebut tim penindakan dan penyidikan yang didampingi oleh pihak ekspedisi terkait membuka kontainer tersebut dan didapati rokok berbagai merk yang tidak dilekati pita cukai," ungkap Amiluddin.

Sedangkan penindakan pada 22 Februari 2021, berawal dari hasil pengolahan informasi tim intelijen, terdapat satu kontainer yang diduga memuat rokok ilegal dan dikirim melalui ekspedisi laut dengan pemberitahuan berupa General Cargo atau barang campuran.  

"Berdasarkan informasi tersebut, tim kami bergerak ke lokasi pembongkaran kontainer yaitu di Lorong Tiara, Kelurahan Baru, Kecamatan Baolan, Kabupaten Tolitoli dan didapati rokok berbagai merek yang tidak dilekati pita cukai," papar Amiluddin.

Dari hasil penyitaan itu, total nilai barang yang ditegah adalah Rp1.550.400.000 dengan potensi kerugian negara sebanyak Rp798 juta. "Barang bukti berupa rokok ilegal dan truk diamankan ke kantor Bea Cukai untuk pengembangan dan penyidikan," tandas Amiluddin. (OL-15)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya