Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Banjir di Kota Semarang Meninggi di Pekalongan Mulai Surut

Akhmad Safuan
26/2/2021 15:00
Banjir di Kota Semarang Meninggi di Pekalongan Mulai Surut
Warga mengarahkan pengendara untuk memanfaatkan trotoar agar motor mereka tidak mogok saat menembus terowongan di Semarang, Kamis (25/2)(Antara)

BANJIR di jalur pantura Semarang-Demak kian meninggi hingga capai satu meter, mengakibatkan arus lalulintas semakin lumpuh. Sebaliknya di Kota Pekalongan mulai menyusut, namun ancaman masih berlangsung hingga Maret mendatang.

Pemantauan Media Indonesia Jumat (26/2) ratusan kendaraan besar dan kecil belum dapat melintasi jalur pantura Semarang-Demak karena banjir merendam ruas Kaligawe-Genuk, Kota Semarang sepanjang tiga kilometer semakin meninggi hinga mencapai 40-100 centimeter.

Kendaraan dengan tujtan arah timur (Surabaya) maupun barat (Jakarta) terpaksa dialihkan ke jalur alternatif yakni ruas jalan Lingkar Utara Semarang, Tol Kaligawe-Gayamsari, Jalan Majapahit, Jalan Alteleri, Jalan Waltermanginsidi, Karangroto, Tambakroto, Onggorawe (Kecamatan Sayung, Demak).

Baca Juga: Banjir di Semarang Semakin Tinggi dan Meluas

Tidak hanya jalur pantura, banjir di Kota Semarang juga merendam beberapa wilayah di Kecamatan Semarang Utara, Semarang Timur, Gayamsari dan Genuk dengan ketinggian 10-100 centimeter, termasuk kawasan industeri kecil (LIK) Terboyo hingga ratusan pekerja diliburkan serta melumpuhkan aktivitas di Universitas dan Rumah Sakit Sultan Agung katena jalan depan kampus terendam hingga 70 centimeter.

"Banjir semakin meninggi dari sehari sebelumnya maksimal 90 centimeter menjadi 100 centimeter akivat hujan dengan intensitas tinggi masih mengguyur Kota Semarang," kata Kepala Polsek Genuk Komusaris Subroto.

Kondisi sedikit berbeda banjir di Kota Pekalongan yang sedikit menyusut sekitar 10-20 centimeter dari sebelumnya, namun jumlah pengungsi masih mencapai 1.563 jiwa yang tersebar di 34 titik di tujuh kelurahan di dua kecamatan yakni Kecamatan Pekalongan Utara dan Kecamatan Pekalongan Barat.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kota Pekalongan Dimas Arga Yudha mengatakan meskipun saat ini mulai kenyusut, namun ancaman banjir masih tetap tinggi karena sesuai informasi dari BMKG selain curah hujan dengan intensitas sedang dan tinggi hingga Maret mendatang juga air laut pasang.

"Jumlah pengungsi sudah berkurang lebih dari 50 persen, tetapi ketika nanti kembali meninggi kami langsung bergerak lakukan evakuasi kembali warga ketempat aman," ujar Dimas. (OL-13)

Baca Juga: Penanganan Banjir di Pantura Jateng Butuh Dana Rp3,19 Triliun

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya