Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemkot Tegal Luncurkan Mesin Tata Kelola Sampah

Supardji Rasban
25/2/2021 06:00
Pemkot Tegal Luncurkan Mesin Tata Kelola Sampah
Pengiriman perdana briket sampat dari TPS Mintaragen Kota Tegal ke Semarang, Rabu (24/2)(MI/Suaprdji Rasban)

SAMPAH masih menjadi persoalan pelik bagi sejumlah daerah. Untuk itu Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Tawa Tengah, bersama pihak swasta resmi meluncurkan pembaruan tata kelola sampah dengan mendaur ulang sampah menjadi energi terbarukan, di Kelurahan Mintaragen Kecamatan Tegal Timur, Rabu (24/2/2021). Acara tersebut merupakan bagian dari memperingati Hari Sampah.

Volume sampah rumah tangga di Kota Tegal khususnya, dalam sehari mencapai 250 ton. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah jika tidak dikelola dengan baik.

Guna meminimalisir penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Pemkot Tegal bersinergi dengan PT. Trinseo Indonesia melakukan pembaharuan tata kelola sampah. Yakni dengan memanfaatkan sampah menjadi briket yang bisa menggantikan batu bara.

Wakil Wali Kota Tegal Muhammad Jumadi, menyampaikan sampah sekarang harus bernilai ekonomi sehingga tidak hanya dibuang tapi dimanfaatkan dengan merubah sampah menjadi energi yang memiliki nilai ekonomi.

"Apalagi nilai kalori briket sampah hampir sama dengan briket batubara," ujar Jumadi.

Jumadi menuturkan pengolahan sampah sampah di pusat daur ulang sampah Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur tersebut menggunakan mesin predator. "Sampah yang diolah sampah plastik dan organik selain besi dan kaca," terang Jumadi.

Sementara Presiden Direktur (Presdir) PT. Trinseo Indonesia Hanggara Sukandar, menjelaskan pembaharuan tata kelola sampah merupakan salah satu solusi untuk meminimalisir volume sampah rumah tangga.

"Apalagi selama ini sampah hanya berakhir di tempat pembuangan akhir tanpa memiliki nilai ekonomi yang berdampak pada masyarakat sekitar," kata Hanggara.

Saat ini briket sampah rumah tangga yang dihasilkan di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur baru mencapai 2 ton sehari.

Padahal idealnya dibutuhkan empat pusat daur ulang sampah di Kota Tegal untuk mengelola 250 ton sampah rumah tangga. Pada pengiriman perdana briket sampah produsksi TPS Mintaragen dikirim ke sebuah perusahaan di Semarang. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya