Headline
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
Penyelenggara negara tak takut lagi penegakan hukum. Kisruh royalti dinilai benturkan penyanyi dan pencipta lagu yang sebenarnya saling membutuhkan.
WAKIL Wali Kota Tegal Jawa Tengah Muhamad Jumadi menepis pernyataan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal Johardi, bahwa dirinya meninggalkan tugas sejak sebelas hari lalu. Setelah viral di media online maupun media sosial (medsos), tentang Jumadi yang 11 hari tidak ngantor, akhirnya ia memberi klarifilasi ke awak media di rumah dinasnya, Senin (22/2) petang.
Jumadi menyebut dirinya setiap hari tetap melaksanakan tugasnya sebagai wakil wali kota di rumah dinas meski semua fasilitas yang melekat seperti pengamanan dan ajudan telah ditarik. Pernyataan Johardi yang mengatakan Jumadi telah mangkir dari tugasnya selama 11 hari tersebut dibantah Jumadi.
"Saya tetap menjalankan tugas sehari-hari dari rumah dinas ini," ujar Jumadi.
Jumadi menuturkan selama di rumah dinas ia sering menerima tamu untuk urisan pemerintahan jumadi mengaku hanya dua hari tidak berada di rumah dinas karena tengah pulang kampung yakni pada hari Sabtu dan Minggu
"Saya tidak datang ke kantor wakil walikota karena semua fasilitas yang melekat ditarik oleh Sekda diantaranya pengamanan dan pengawalan dari Satpol PP dan ajudan yang bertugas mengatur jadwal. Jadi saya kesulitan untuk bekerja di kantor," dalihnya.
Jumadi juga menepis penarikan fasilitas yang melekat tersebut akibat ketidakharmonisannya dengan Walikota Tegal Dedi Yon Supriyono.
"Hubungan saya dengan pak Walikota baik-baik saja," akunya.
Sebelumnya Sekda Kota Tegal Johardi, menyebut selama 11 hari wakil walikota tidak menjalankan tugas kesehariannya.
"Saya sudah menghubungi melalui telepon seluluar baru pada Senin (21/2/2021) pagi wakil wali kota memberitahukan keberadaannya sudah di Kota Tegal," ujar Johardi.
baca juga: Harga Cabai di Gresik Melambung Sentuh Rp100 ribu/Kg
Terkait ketidakharmonisan walikota dan wakil Walikota Tegal tersebut, Johardi mengatakan hal tersebut hanya penilaian masyarakat.
"Saya berharap wakil walikota segera menghadap Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono untuk mengklarifikasi hal tersebut," ucap Johardi.
Sementara itu, Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono, belum memberikan tanggapan resmi seputar ketidakharmonisannya dengan Wakil Wali Kota Muhammad Jumadi. (OL-3)
Karnaval yang melibatkan instansi dan masyarakat ini menjadi wujud pelestarian batik serta ajang kreativitas kostum untuk memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI.
Walikota Tegal mengajak menjaga dan merawat warisan ini dengan kerja nyata, dengan semangat, dan dengan cinta kepada tanah air dalam rangka peringatan hari kemerdekaan Indonesia.
Rangkaian Pekan Cuick Respone Indonesian Standard (QRIS) Nasional 2025 di Kota Tegal, Jawa Tengah resmi dimulai pada Jumat (15/8) pagi dengan kegiatan senam bersama di Alun-alun Kota Tegal.
Pekan QRIS Nasional 2025 di Tegal berlangsung selama tiga hari, 15–17 Agustus 2025, dengan agenda mendorong penggunaan pembayaran digital.
Dedy Yon menuturkan penampilan tari yang akan dibawakan oleh delegasi Kota Tegal tidak mengecewakan masyarakat nusantara.
Salah satu penerima hewan kurban tersebut adalah Pondok Pesantren Muassasah Hidayatul Muthabi-ien (MHM), yang berlokasi di Kelurahan Randugunting, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal.
Presiden Prabowo Subianto menyoroti maraknya perilaku masyarakat yang merasa paling tahu segalanya, terutama soal isu-isu politik dan pemerintahan.
Adi mengatakan berdasarkan survei Litbang Kompas, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan Presiden Prabowo cukup tinggi.
Kafe-kafe kembali ramai, dan para pembeli memadati pasar yang telah dibuka kembali.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai posisi PDIP tidak cukup kuat bersuara di parlemen karena kalah dari sisi jumlah.
PDI Perjuangan dikenal memiliki rekam jejak baik saat berada di luar pemerintahan selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Mereka mengumpulkan semua elemen masyarakat sebagai bentuk kepedulian terhadap adanya pemerintahan baru yang akan memimpin Kota Depok lima tahun ke depan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved