Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tanah Bergerak di Brebes, 7 Rumah Rusak dan Bendung Jebol

Supardji Rasban
16/2/2021 21:08
Tanah Bergerak di Brebes, 7 Rumah Rusak dan Bendung Jebol
Rumah rusak akibat tanah bergerak.(MI/Supardji Rasban)

CUACA ekstrem memicu terjadinya bencana alam di banyak daerah. Hujan  yang terus mengguyur membuat sekurangnya tujuh rumah warga di Dukuh Pereng, Desa Kaligiri, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, rusak berat akibat bencana alam tanah bergerak. Selain itu, satu bendung irigasi juga jebol.
     
Tujuh rumah yang rusak berat tersebut bagian lantainya pecah dan ambles. Sedangkan dinding dan pilar rumah banyak yang pecah dan miring akibat pergerakan tanah.
     
Kepala Desa Kaligiri, Rosidin, meyampaikan bencana alam tanah bergerak di Dukuh Pereng terjadi pada Jumat 12 Februari 2021 malam, setelah terjadi hujan lebat sejak siang dan malamnya terjadi pergerakan tanah. "Saat itu siang hujan turun hingga malam dan terjadi pergerakan tanah yang merusak tujuh rumah warga," ujar Rosidin.

Baca Juga: Tanah Bergerak masih Ancam Warga Ciamis

Rosidin menuturkan, setelah dilakukan pengecekan ke lokasi, ada tujuh rumah yang rusak. Yakni milik M Samsudin, Waholi, Indra Pramono, Warti, Kliwon, Toipah dan Kasim. Semua rumah warga tersebut kondisinya tergolong rusak parah. "Rusak parah lantainya ambles, dinding bergeser dan ada yang pecah," tuturnya.

Rosidin menyebut, tidak ada korban jiwa pada kejadian tersebut. Warga juga masih bertahan di rumahnya yang rusak dan tidak mengungsi ke tempat yang aman. "Warga merasa masih aman karena kebanyakan rumah mereka konstruksinya bukan rumah tembok semua," ucap Rosidin.
     
Tidak jauh dari lokasi tersebut, talud penahan tebing Sungai Pedes juga longsor yang mengakibatkan Bendung Irigasi Glempang jebol dan tidak berfungsi lagi. "Kejadiannya sama pada malam itu juga, arus sungai deras dan talud longsor bendungan jebol," terang Rosidin.
     
Menurut Rosidin, bendung irigisi Glempang tersebut selama mengaliri ratusan hektare lahan pertanian di wilayah Desa Mendala dan Buniwah Kecamatan Sirampog. "Bendung rusak total dan tidak berfungsi sehingga ratusan Ha lahan pertanian kesulitan air irigasi," pungkasnya. (JI/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya