Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Pasokan Oksigen Tiba di Kupang Pekan Ini

Palce Amalo
04/2/2021 09:44
Pasokan Oksigen Tiba di Kupang Pekan Ini
Ilustrasi tabung oksigen(MI/Palce Amalo)

KRISIS oksigen untuk kebutuhan pasien covid-19 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur sampai Kamis (4/2) belum berhasil diatasi.

Kondisi itu disebabkan melonjaknya permintaan oksigen dari rumah sakit dan pasien covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Lonjakan permintaan oksigen antara 250-275 tebung per hari, sedangkan kapasitas produksi oksigen maksimal hanya 200 tabung per hari.

Untuk menutup kekurangan oksigen tersebut, penyedia oksigen, 'Kawan Kita' di Kota Kupang melakukan pengisian ulang di Surabaya, Jawa Timur.

Dari sekitar 900 tabung kosong yang dikirim ke Surabaya, sebanyak 300 hingga 600 tabung yang sudah terisi oksigen dijadwalkan tiba kembali di Kupang pekan ini. "Kapal dari Surabaya berangkat sejak 2 Februari direncanakan tiba di Kupang 7 Februari," kata Pimpinan CV Kawan Kita Robby Lukito kepada Media Indonesia.

Menurutnya, kapal yang akan tiba 7 Februari tersebut bertolak ke Surabaya sejak 25 Januari, namun cuaca buruk membuat operasional kapal terganggu. Saat ini tinggi gelombang di perairan NTT maksimal mencapai 4-5 meter dan kecepatan angin mencapai 30 knot per jam.

Dia mengatakan saat ini, penyedia membagikan oksigen yang terbatas tersebut merata ke seluruh rumah sakit. "Oksigen tidak boleh menumpuk di salah satu rumah sakit," ujarnya.

Akan tetapi pasokan oksigen tersebut tambahnya, belum mengatasi kekurangan yang ada jika lonjakan pasien covid-19 tidak terkendali. Total pasien covid-19 yang masih dirawat dan karantina mandiri di Kota Kupang sampai Kamis pagi mencapai 1.553 orang.

Kepala Dinas Kesehatan NTT dokter Messe Ataupah mengatakan lonjakan covid-19 di daerah itu terjadi sejak akhir Desember 2020 dan masih berlangsung sampai saat ini. "Untuk rumah sakit besar di Kota Kupang sudah penuh sedangkan rumah sakit penyangga belum dimanfaatkan maksimal," katanya. (PO/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik