Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Rektor USU akan Panggil Prof Henuk Terkait Cuitan Berbau Rasis

Yoseph Pencawan
02/2/2021 14:31
Rektor USU akan Panggil Prof Henuk Terkait Cuitan Berbau Rasis
Rektor USU Muryanto Amin (kiri) hadir menemui para mahasiswa asal Papua yang berdemonstrasi terkait cuitan Prof Yusuf L Henuk, Selasa (2/2).(MI/Yoseph Pencawan )

MESKI baru menjabat sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara, Muryanto Amin langsung dihadapkan pada persoalan rasisme yang dituduhkan kepada salah satu Guru Besar USU Prof Yusuf L Henuk. Muryanto yang akrab dipanggil Mury sudah memiliki sikap dalam merespons masalah ini.

Di hadapan para mahasiswa asal Papua yang berdemonstrasi di depan Biro Rektor USU, Muryanto memastikan dirinya akan segera memanggil Prof Henuk. "Kami akan memanggil yang bersangkutan (Prof Henuk) untuk mendudukkan persoalan," tegas Mury, Selasa (2/2).

Para mahasisa asal Papua berdemo terkait dengan cuitan Prof Henuk di media sosial. Cuitan Henuk terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dianggap bernuansa rasis.

Dalam cuitannya, Prof Henuk mengunggah tangkapan layar berita terkait Pigai yang mempertanyakan kapasitas mantan Kepala BIN Hendropriyono. Pigai lantas disandingkan dengan foto monyet yang sedang bercermin.

Selain itu, Guru Besar Fakultas Pertanian USU itu juga mencuit kata-kata yang menyebutkan orang Papua bodoh. Meski yang bersangkutan sudah menyatakan bahwa itu ditujukan kepada warga Papua yang mendukung Koman dan Wenda, tetapi cuitan itu tetap saja dianggap bernuansa rasis.

Di hadapan para mahasiswa yang berasal dari Papua, Mury berjanji akan memanggil Prof Henuk untuk mengklarifikasi cuitannya yang dinilai rasis tersebut. Dia memastikan Rektorat USU akan mencoba untuk menyelesaikan persoalan ini dengan mempertemukan Prof Henuk dengan perwakilan dari demonstran.

"Nanti dari mahasiswa cukup dengan perwakilan saja supaya lebih efektif mendudukkan persoalan. Semoga dengan begitu, nanti ada solusi yang didapat," ungkap Mury.

Meski masih menunggu penjelasan Prof Henuk, tetapi Mury menegaskan bahwa tindakan rasisme di lingkungan pendidikan, terutama di USU, merupakan hal yang tidak bisa ditoleransi. Selain bertentangan dengan hukum, tindakan itu juga dinilai sangat tidak patut dilakukan, terutama di lingkungan pendidikan. "Saya sangat mengecam tindakan seperti itu," kata Mury. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya