Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
MESKI baru menjabat sebagai Rektor Universitas Sumatera Utara, Muryanto Amin langsung dihadapkan pada persoalan rasisme yang dituduhkan kepada salah satu Guru Besar USU Prof Yusuf L Henuk. Muryanto yang akrab dipanggil Mury sudah memiliki sikap dalam merespons masalah ini.
Di hadapan para mahasiswa asal Papua yang berdemonstrasi di depan Biro Rektor USU, Muryanto memastikan dirinya akan segera memanggil Prof Henuk. "Kami akan memanggil yang bersangkutan (Prof Henuk) untuk mendudukkan persoalan," tegas Mury, Selasa (2/2).
Para mahasisa asal Papua berdemo terkait dengan cuitan Prof Henuk di media sosial. Cuitan Henuk terhadap mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai dianggap bernuansa rasis.
Dalam cuitannya, Prof Henuk mengunggah tangkapan layar berita terkait Pigai yang mempertanyakan kapasitas mantan Kepala BIN Hendropriyono. Pigai lantas disandingkan dengan foto monyet yang sedang bercermin.
Selain itu, Guru Besar Fakultas Pertanian USU itu juga mencuit kata-kata yang menyebutkan orang Papua bodoh. Meski yang bersangkutan sudah menyatakan bahwa itu ditujukan kepada warga Papua yang mendukung Koman dan Wenda, tetapi cuitan itu tetap saja dianggap bernuansa rasis.
Di hadapan para mahasiswa yang berasal dari Papua, Mury berjanji akan memanggil Prof Henuk untuk mengklarifikasi cuitannya yang dinilai rasis tersebut. Dia memastikan Rektorat USU akan mencoba untuk menyelesaikan persoalan ini dengan mempertemukan Prof Henuk dengan perwakilan dari demonstran.
"Nanti dari mahasiswa cukup dengan perwakilan saja supaya lebih efektif mendudukkan persoalan. Semoga dengan begitu, nanti ada solusi yang didapat," ungkap Mury.
Meski masih menunggu penjelasan Prof Henuk, tetapi Mury menegaskan bahwa tindakan rasisme di lingkungan pendidikan, terutama di USU, merupakan hal yang tidak bisa ditoleransi. Selain bertentangan dengan hukum, tindakan itu juga dinilai sangat tidak patut dilakukan, terutama di lingkungan pendidikan. "Saya sangat mengecam tindakan seperti itu," kata Mury. (OL-14)
Melalui Gerakan Sejuta Kotak Umat tersebut, masyarakat memproduksi pupuk organik secara komunal.
Angka UMKM yang masuk ke ekosistem digital lebih mengenaskan, hanya 3%. Jumlah anak muda yang memilih berwirausaha malah lebih kecil lagi, hanya 0,08%.
Titik peluncuran, jelasnya lagi, akan dipusatkan di Kecamatan Binjai Barat, Kelurahan Suka Maju, dengan nama koperasi percontohan KMP Sukamaju.
Kebijakan ini menjadi yang pertama di Indonesia dan diharapkan mampu mengurangi beban awal masyarakat saat membeli rumah.
INDONESIA Corruption Watch (ICW) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar penggeledahan terkait kasus korupsi dugaan korupsi proyek pembangunan jalan Sumut.
Budi mengaku belum bisa mempublikasikan berbagai lokasi yang menjadi tempat dilakukan penggeledahan, maupun hasil penggeledahan yang dimaksud.
WAKIL Rektor Bidang Mutu dan Kerja Sama Universitas Paramadina, Iin Mayasari, mengatakan bahwa perguruan tinggi sedang mengalami tekanan yang cukup tinggi karena tuntutan untuk publikasi.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Program ini mengedepankan pembelajaran berbasis pada pengalaman lewat proyek nyata mitra industri serta lembaga.
SEKITAR 100 akademisi berkumpul dalam satu inisiatif untuk menembus dominasi publikasi ilmiah internasional di Tangerang pada 21-22 Juni 2025.
Program Kosabangsa menjembatani hasil riset kampus dengan kebutuhan nyata masyarakat, sehingga kampus tidak lagi menjadi menara gading yang terputus dari realitas sosial.
Sebanyak 46 perawat muda Indonesia secara resmi dilepas menuju Wina, Austria, dalam program International Nurse Development Program Scholarship (INDPS) Cycle 2.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved