Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Terbawa Gelombang Tinggi, Sampah Berserakan di Pantai Kota Kupang

Palce Amalo
31/1/2021 15:06
Terbawa Gelombang Tinggi, Sampah Berserakan di Pantai Kota Kupang
Sampah di pantai Kupang(MI/Palce Amalo)

GELOMBANG tinggi menerjang pesisir pantai Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur beberapa hari terakhir, meninggalkan tumpukan sampah di bibir pantai.

Pantauan di lokasi wisata pantai Ketapang Satu, Kota Kupang, Minggu (31/1), sampah plastik bekas produk makanan dan minuman, serta potongan kayu berserakan di sepanjang pantai.

"Tumpukan sampah di sini sudah tiga hari, kemarin tidak sebanyak ini, hari ini tambah banyak," kata Eka, warga Kelurahan Fontein. Eka bersama dua saudaranya datang ke sana mengumpulkan kayu untuk bahan bakar di rumah.

Dia mengatakan sampah yang berserakan di pantai sebelumnya dibuang sembarang warga di permukiman, got dan jalan raya. Saat musim hujan, air membawa sampah ke laut. Sampah-sampah tersebut terbawa kembali arus gelombang laut dan menumpuk di pantai.

Kebiasaan buruk warga membuang sampah secara sembarangan di Kota Kupang berdampak terhadap genangan air di sejumlah titik. Sampah menyumbat got yang membuat air di got meluap ke jalan raya.

Baca juga : Perayaan Imlek di Temanggung Kemungkinan Ditiadakan

Tumpukan sampah di pantai juga terlihat di lokasi wisata Pantai Warna di Kelurahan Oesapa dan pantai di Kelurahan Namosain. Seperti di Ketapang Satu, sampah di dua lokasi itu memanjang sepanjang pantai.

Sementara itu, gelombang tinggi mengakibatkan seluruh armada pelayaran di NTT tidak beroperasi termasuk kapal nelayan di perkampungan nelayan Namosain, Oeba, Kelapa Lima hingga Oesapa.

Ratusan perahu nelayan yang biasanya berlabuh di pantai, telah dipindahkan ke perairan yang aman dari terjangan gelombang tinggi. Saat ini tinggi gelombang di perairan NTT berkisar antara 4-6 meter dan kecepatan angin mencapai 25 knot per jam. BMKG memperkirakan cuaca buruk di daerah itu masih berlangsung sampai beberapa hari ke depan. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik