Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Cuaca Buruk Pelayaran Ditutup Nelayan Tak Melaut

John Lewar
27/1/2021 16:30
Cuaca Buruk Pelayaran Ditutup Nelayan Tak Melaut
Seorang nelayan menambal pukatnya di sela-sela tidak melaut akibat cuaca buruk di Desa Tompe, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.(Antara)

CUACA buruk yang melanda di laut perairan Nusa Tenggara Timur maupun Nusa Tenggara Barat, membuat PT ASDP kembali menutup sejumlah aktivitas armada jasa angkutan yang beroperasi di wilayahnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Gwofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini adanya cuaca buruk di laut perairan baik hujan, gelombang tinggi dan angin kencang.

Atas dasar peringatan itu, pihak PT. ASDP Labuanbajo NTT - Sape NTB menutup akses pelayaran, demi keselamatan pelayaran hingga menunggu cuaca membaik.

Akibatnya, ratusan kendaraan exspedisi pengangkut komoditas antar pulau lintas Flores Sumbawa Lombok Bali dan Jawa tertahan. Mereka menunda keberangkatan menunggu pelayaran dibuka kembali.

Saverius Jalea sopir Exspedisi Trans Jawa Rabu (27/1) menuturkan, dirinya bersama puluhan rekan kondektur lainnya terpaksa menunda keberangkatan akibat cuaca buruk gelombang tinggi dan angin kencang.

"Baru hari ini kami berada di sini, karena himbauan keselamatan pelayaran semua diurungkan menunggu cuaca membaik," ujar Saverius.

Sementara itu, kondisi ini juga membuat ratusan nelayan di kawasan perairan komodo Labuanbajo juga tidak melaut. Mereka kawatir atas keselamatan jika nekat melaut sehingga memilih mengindari ancaman musibah gelombang laut.

Nelayan perairan komodo Ramli Isahka, mengaku hampir sepekan ini terjadi hujan angin kencang disertai gelombang tinggi. Situasi ini tidak memungkinkan nelayan melaut.

"Sudah tak bisa mencari ikan. Musim seperti ini arus laut kencang diikuti gelombang tinggi. Hindari musibah akibat cuaca buruk hampir semua tak melaut," ujar Ramli.

Kepala otoritas Syahbandar Labuanbajo Simon Baon mengaku pelayaran di wilayah perairan ini ditutup berdasarkan surat himbauan BMKG. Melihat kondisi alam cuaca perairan di daerah ini tidak bersahabat lebih baik menutup sementara.

"Memang surat himbauan BMKG menyatakan cuaca buruk penutupan pelayaran terhadap tinggi gelombang dan angin kencang. Ini demi keselamatan pelayaran," ucap Simon. (OL-13)

Baca Juga: Lusa, Kota Cirebon Laksanakan Imunisasi Covid-19

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya