Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Langgar PPKM, Rubuan KTP Bakal Diblokir

Faishol Taselan
27/1/2021 11:41
Langgar PPKM, Rubuan KTP Bakal Diblokir
Ilustrasi kerumunan di warkop.(ANTARA)

RIBUAN Kartu Tanda Penduduk (KTP) terancam diblokir setelah terbukti melakukan pelanggaran protokol kesehatan selama Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Surabaya.

''Nomor KTP mereka akan diblokir karena terbukti tidak patuh terhadap PPKM yang diberlakukan di Surabaya,'' kata Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana di Surabaya, Selasa (26/1).

Ancaman blokir tersebut dilakukan setelah hasil evaluasi yang dilakukan Satgas Covid-19 Kota Surabaya. Pada operasi berhasil mengamankan ribuan yang melanggar dan KTP disita petugas.
     
''Dalam evaluasi itu, masih terdapat ribuan orang melanggar protokol kesehatan, khususnya 3M. Selama PPKM, lebih dari seribu orang ditindak dan terancam pemblokiran KTP,'' katanya.

Sejak awal sekitar 1.500-1.600 pelanggar yang diamankan. Pelanggaran terjadi di warung kopi (warkop) yang berada di dekat perkampungan.
     
KTP yang diblokir akan kesulitan dalam mengurus adminitrasi di Pemerintah Kita Surabaya. ''Karena itu, mereka harus patuh,'' katanya.

Pelanggarannya baik mengabaikan protokol kesehatan maupun jam operasional melebihi batas. ''Biasanya kerumunan sama tidak pakai masker, rata kalau itu. Di kampung, warung kopi di kampung gudangnya kena razia di situ. Warkop yang di ujung gang, itu biasanya paling banyak kita razia,'' jelasnya.

Whisnu menilai, kepatuhan di pasar tradisional sejauh ini mulai ada peningkatan disiplin. Operasi patuh prokes juga gencar dilakukan di pasar tradisional.
      
Wisnu berharap agar masyarakat Surabaya bisa lebih tertib lagi protokol kesehatan. Seperti menjauhi kerumunan, memakai masker saat keluar rumah dan mencuci tangan sesering mungkin.

''Meskipun dekat, biasanya di kampung-kampung itu belanja ke situ saja kok pakai masker. Yang kejaring rata-rata seperti itu. Evaluasi kita tetap itu,'' katanya. (Faishol Taselan/FL/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya