Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Peralatan Mahal, PMI Temanggung belum Layani Terapi Plasma Darah

Tosiani
12/1/2021 15:43
Peralatan Mahal, PMI Temanggung belum Layani Terapi Plasma Darah
Kepala UDD PMI Temanggung, dr Ismi Prasastawati.(MI/Tosiani)

PMI Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah sejauh ini belum bisa menyediakan layanan plasma darah untuk terapi plasma convalesen bagi penderita covid-19. Hal itu karena ketiadaan peralatan untuk memproses plasma darah. Pasien korona yang membutuhkan plasma darah bisa dilayani dari PMI di kota besar seperti Banyumas, Solo, dan Semarang.

Kepala UDD PMI Temanggung dr Ismi Prasastawati, mengatakan, pihaknya belum bisa menyediakan plasma darah untuk keperluan terapi plasma convalesen karena ketiadaan alat. Kebutuhan plasma darah untuk Jateng bisa bisa diakses antara lain di PMI Solo, PMI Semarang, dan PMI Banyumas.

"Kami belum menyediakan plasma darah karena itu butuh alat khusus. Peralatan itu juga mahal. Kita sesuai kapasitas dan kebutuhan saja karena tingkat kabupaten,"kata dr Ismi, Selasa (12/1/2021), di Temanggung.

UDD PMI Temanggung sejauh ini, kata Ismi, baru melayani unit transfusi darah, donor, dan pelayanan darah, serta distribusi mobile unit. Namun jika ada pasien yang meminta plasma darah, pihaknya juga akan membantu mencarikan dengan merekomendasikannya ke PMI di daerah lain. Namun sejauh ini belum ada permintaan plasma darah melalui PMI. Ismi menduga permintaan plasma langsung rujukan dari rumah sakit.

"Kita baru edukasi, memotivasi, dan pendekatan langsung pada para penyintas covid-19. Untuk itu kita akan koordinasi dengan dinas kesehatan, Satgas percepatan penanganan covid dan rumah sakit. Yang seleksi tetap dari pusat. Harapannya, pasien post covid-19 bisa mendonorkan plasma darahnya," kata Ismi.

Terapi plasma konvalesen dilakukan dengan memberikan plasma atau bagian darah mengandung antibodi dari orang yang telah sembuh (survivor atau penyintas) kepada pasien yang sakit. Plasma tersebut diyakini bisa mengeliminasi virus sehingga diharapkan infeksi bisa terputus. Terapi plasma konvalesen juga diharapkan dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh pada orang-orang yang positif virus korona. (TS/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik