Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Pelabuhan Lewoleba Dikelola Amatiran, Sebaiknya Dikelola Kemenhub

Alexander P. Taum
11/1/2021 22:55
Pelabuhan Lewoleba Dikelola Amatiran, Sebaiknya Dikelola Kemenhub
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Lewoleb masih tanah dan lobang menganga lama tak diperbaiki mengancam keselamatan penumpang.(MI/Alexander P Taum)

AKTIVITAS bongkar muat atau Embarkasi maupun Debarkasi di Pelabuhan laut Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, saat ini semakin ramai. Puluhan kapal barang maupun penumpang, setiap hari menyinggahi pelabuhan tersebut.

Kini, 5 Kapal Cepat yang melayari rute Lewoleba-Larantuka, PP, setiap hari silih berganti menyinggahi Pelabuhan laut Lewoleba. Kini, pasca pemberlakuan PSBB, Pemda Lembata meminta Kapal berbadan jumbo milik PT. Pelni, kembali menyinggahi Pelabuhan laut Lewoleba. Sayangnya, kondisi fisik, sarana dan prasarana Pelabuhan laut Lewoleba masih memprihatinkan.

David Vigis, Praktisi pelayaran, pengguna jasa Pelabuhan manilai kondisi dermaga laut Lewoleba lama yang dibangun tahun 1983 sampai saat ini tidak terurus.

Kondisi bangunan dermaga itu sudah keropos. Pada bagian pintu masuknya sudah berlubang, namun dermaga yang terkenal paling sibuk itu masih menjadi tempat persinggahan kapal penumpang setiap hari, termasuk kapal cepat. Proses embarkasi dan debarkasi para penumpang kapal cepatpun sangat terganggu.

"Mestinya Pemerintah mengaktifkan kembali Jety apung di sebelah Timur dermaga, sebagai lokasi berlabuh kapal cepat. Saat ini ada 5 kapal cepat beroperasi, namun sarana prasarana tidak menunjang. Misalnya, sistim boarding tiket, muat sesuai kapasitas," ujar David Vigis.

Tak hanya itu, karet vender di depan dermaga baru maupun lama, tidak ada. Fungsinya menahan benturan kapal ke dermaga saat olah gerak sandar kapal dan saat bongkar muat terlepas, sampai saat ini belm diperbaiki.

Demikian pula lapangan penumpukan kontainer sampai saat ini belum di paving, meski sudah dipergunakan sekian tahun masih berlantai tanah, bergelombang.  Beresiko saat muat atau menurunkan peti kemas dari atas tronton.

Menurut Vigis, kondisi ini diperparah jet apung kurang lebih 100 meter dari ujung barat dermaga, sejajar dengan garis depan dermaga.

"Pemda harus serahkan pengelolaan pelabuhan kepada kementerian perhubungan, dalam hal ini Dirjen Perhubungan laut. Dengan kondisi dermaga yang mulai parah ini, tidak sedikit biaya renovasi," ujar David Vigis.

Hal senada disampaikan Ben Hur, salah satu Kapten Kapal Ocean Going, putra daerah Lembata. Ia mengusulkan, Pemda segera menyerahkan pengelolaan Pelabuhan laut Lewoleba kepada Kementerian Perhubungan sebelum kondisinya semakin parah dan sulit di benahi. (OL-13).

Baca Juga: Gubernur Sumsel Siap Divaksinasi Pertama



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik