Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
NAMA Paulus Kollo, 24, bersama temannya Indra Wibowo ada dalam manifest Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang jatuh dalam penerbangan Jakarta-Pontianak, Sabtu (9/1).
Namun, keduanya ternyata tidak naik pesawat nahas tersebut. Paulus dan Indra terkendala harga tes swab di salah satu rumah sakit di Jakarta yang dipatok Rp2,6 juta per orang. "Ternyata biaya tes swab lebih mahal dari harga tiket pesawat ke Pontianak," kata Paulus Kollo saat dihubungi lewat telepon dari Kupang, Minggu (10/1).
Karena harga tes swab mahal, warga Desa Noelbaki, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur itu dan temannya memutuskan berangkat ke Pontianak mengunakan kapal laut dengan harga tiket Rp270 ribu per penumpang.
Mereka naik Kapal Motor (KM) Lawit dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta sejak Jumat (8/1) sore dan tiba di Pontianak pada Minggu (10/1) siang. "Jadi saat kecelakaan pesawat itu, kami tidak tahu karena tidak ada sinyal telepon. Banyak keluarga menelepon karena ada nama saya di manifest," ujarnya.
Menuruta Paulus, pada 4 Januari 2021 ia bersama enam temannya termasuk Indra Wibowo naik pesawat dari Makassar tujuan Pontianak dengan transit di Jakarta. Mereka dijadwalkan naik pesawat ke Pontianak pada 5 Januari 2021 pagi. Akan tetapi saat akan check in, ditolak karena tidak punya hasil swab.
"Kami itu, hanya empat teman yang berangkat sedangkan saya dan Indra Wibowo reshedule ke 9 Januari," kata karyawan salah satu perusahaan telekomunikasi itu.
Namun, lantaran biaya tes swab mahal daripada harga tiketnya, mereka memutuskan tidak naik pesawat ke Pontianak. Keduantya memilih menggunakan angkutan laut. "Ini rencana Tuhan sehingga kami naik kapal laut dan selamat dari musibah pesawat Sriwijaya air," ujarnya. (OL-13)
Baca Juga: Dua Warga Sragen Emosi Didelay Sebelum Naik Sriwijaya Air SJ 182
ERUPSI Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 18 Juni 2025 memengaruhi sejumlah aktivitas penerbangan di wilayah timur Indonesia.
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, erupsi lima kali pada Selasa malam (17/6) dengan tinggi letusan mencapai 5.000 meter.
Cross Border Fest bukan sekadar hiburan dan musik, tapi juga perayaan identitas, menyatukan dua budaya dalam semangat persatuan dan keberagaman.
Keberhasilan menjadikan kedua SD tersebut sebagai tim siaga bencana melalui pembuatan denah risiko bencana, mengantongi SK Tim Siaga Bencana (TSB), miliki SOP gempa bumi, dan rencana aksi.
Diskusi bersama diskusi bersama Gubernur dan DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur digelar untuk menyusun perda terkait kelestarian lingkungan.
Menteri PPPA Arifah Fauzimengecam kekerasan seksual yang dialami seorang perempuan (MML) oleh oknum anggota Polisi (Aipda PS) di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT.
FANDY Lie (FL), adik bos Sriwijaya Air Hendry Lie segera diadili dalam kasus tindak pidana korupsi pengelolaan tata niaga komoditas timah.
KEJAKSAAN Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) menyampaikan pihaknya belum dapat memanggil bos Sriwijaya Air atau tersangka dari kasus korupsi timah, Hendry Lie alias HL
Permasalahan yang dimaksud yaitu perubahan thrust lever (tuas dorong) sebal kiri menjelang ketinggian 11 ribu kaki.
Nurcahyo mengaku pihaknya tak mengetahui penyebab suara pilot tak terekam. Diduga, pilot tidak menggunakan headset atau perangkat komunikasi selama mengudara.
“Bahwa benar adanya akun Instagram Sriwijaya Air telah diretas, dan kini kami berupaya secepatnya agar akun tersebut pulih seperti sediakala."
Pihaknya mengharapkan penyesuaian tarif tiket tersebut dapat membantu meringankan beban biaya operasional penerbangan yang tinggi sebagai imbas naiknya harga avtur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved