Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Desa Mekarwangi, Calon Destinasi Wisata di Kabupaten Bandung

Bayu Anggoro
06/1/2021 21:00
Desa Mekarwangi, Calon Destinasi Wisata di Kabupaten Bandung
Pemandangan dari atas bukit Cipogor, di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Rabu (6/1/2021)(MI/Bayu Anggoro)

JALANAN setapak beralaskan tanah tak sulit dilalui sepeda motor, meskipun menanjak sejauh kurang lebih 1 kilometer. Tak perlu kendaraan khusus trail selama pengemudinya memiliki kemampuan berkendara yang baik karena harus meliuk-liuk mengikuti satu-satunya jalur yang tersedia.

Di ujung jalanan tanah yang menanjak itu bisa dinikmati pemandangan dari Bukit Cipogor yang berada di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Kawasan ketinggian yang berada 980 mdpl itu tergolong baru untuk lokasi wisata sehingga belum banyak dikenal masyarakat.

"Selama ini bukit ini belum terkonsep untuk dijadikan sebagai kawasan wisata," kata Kepala Desa Mekarwangi Endut S, Rabu (6/1). Saat menuju lokasi yang dikelilingi perkebunan jagung ini, aparatur dan warga desa tersebut tengah mendapat kunjungan dari sejumlah pegiat wisata yang fokus dalam mengembangkan objek wisata baru.

Butuh waktu sekitar 10 menit untuk menuju Desa Mekarwangi dari jalan raya Majalaya. Sepanjang perjalanan selepas jalan besar itu, disuguhkan pemandangan asli perdesaan seperti sawah, kebun, dan sejumlah pegunungan yang mengelilingi kawasan tersebut.

Sepintas, terdapat persawahan berundak-undak yang sering dikunjungi wisatawan ketika berlibur di Bali. Itulah pemandangan yang tersaji ketika memasuki Desa Mekarwangi.

Sesampainya di Bukit Cipogor, pemandangan dari ketinggian terlihat jelas di atas kawasan seluas 42 hektare tersebut. Daerah di bawahnya seperti Ciparay dan Majalaya terlihat jelas terutama sejumlah bangunan pabrik yang memang berukuran besar.

Geserkan pandangan ke kiri atau kanan, penampakan perkebunan jagung pun terlihat jelas. Namun, keindahan pemandangan dari atas Bukit Cipogor ini tak berarti mendatangkan manfaat bagi warga sekitar.

"Masyarakat di sini tahunya Pak Kades ingin membangun pariwisata. Tapi (warga) enggak tahu menahu (caranya)," ucap Endut yang belum genap setahun menjabat.

Padahal, lanjut Endut, selain potensi keindahan dari atas Bukit Cipogor, desanya memiliki sejumlah keunikan lain yang layak dijual kepada wisatawan. Salah satunya adalah kultur gotong royong yang masih dijaga masyarakat.

"Setiap minggu jelas, ada kerja bhakti," katanya. Tak hanya itu, menurutnya setiap pembangunan rumah warga dilakukan secara bersama-sama tanpa meminta bayaran.

"Apalagi kalau ada rumah tidak layak huni, itu dikerjakannya bersama-sama oleh warga," ujarnya. Selain itu, menurut dia warganya pun memiliki kekhasan lain seperti tetap memproduksi makanan khas yakni borondong garing.

"Kami juga beternak domba adu Garut, di sini ada ternaknya. Di sini juga ada domba yang pernah juara (adu domba) Piala Presiden," katanya.

Pegiat wisata, Muhammad Tirta, menilai, Desa Mekarwangi sangat berpotensi menjadi daerah tujuan wisata. Selain memiliki Bukit Cipogor dengan keindahannya, menurut dia terdapat kekhasan desa tersebut yang banyak dicari wisatawan khususnya dari kota.

"Banyak potensi untuk menjadi daerah tujuan wisata yang punya nilai ekonomi untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat," katanya. Salah satu yang sangat diyakininya adalah kearifan lokal dari warganya.

Menurutnya, suasana desa yang alami sangat terasa di Desa Mekarwangi. Ini menjadi daya tarik bahkan bukan tidak mungkin jika wisatawan bermalam di daerah yang bersuhu sejuk itu.

"Wisatawan bisa merasakan kehidupan warga sekitar. Gotong royongnya, memasak kulinernya, hingga membuat kerajinan," katanya.

Namun, menurut dia persoalan pada umumnya terlihat dengan desa tersebut. Masyarakatnya belum siap karena belum memiliki konsep untuk menjadikan daerah tersebut sebagai tujuan wisata.

"Makanya perlu kita bikin roadmap. Bagaimana agar mereka sadar bahwa desanya ini memiliki potensi wisata," ujarnya.

Sebagai contoh, Tirta yang akan lebih sering berada di Desa Mekarwangi akan memicu semangat masyarakat khususnya generasi muda dalam mengembangkan potensi wisata. "Bagaimana agar mereka lebih mau berdiskusi tentang potensi desa, sehingga lahir ide-ide kreatif," ujarnya.

Terlebih, dengan era digitalisasi saat ini, menurutnya kreativitas bisa lebih mudah dilakukan. "Bagaimana caranya agar banyak warganya yang jadi pegiat wisata," kata dia. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya