Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ada 78 Nakes di RSUD M Yunus Bengkulu Terpapar Korona

Marliansyah
22/12/2020 19:45
Ada 78 Nakes di RSUD M Yunus Bengkulu Terpapar Korona
Ilustrasi(dok.facebook)

SEBANYAK 78 orang tenaga Kesehatan (nakes) yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) M Yunus Kota Bengkulu, terpapar covid-19. Rumah sakit rujukan pasien covid-19 itu, kini menggabungkan ruang layanan medis untuk efisiensi nakes.

Wakil Direktur Pelayanan dan Medis RSUD M Yunus Bengkulu, Ismir Fahri di Bengkulu, mengatakan, sebanyak 78 orang tenaga kesehatan di RSUD M Yunus sebagai rumah sakit rujukan telah terpapar covid-19 selama tujuh bulan terakhir.

"Sejak Mei hingga pertengahan Desember sudah 78 orang tenaga Kesehatan termasuk karyawan RSUD M Yunus terpapar covid-19," kata Fahri, Selasa (22/12)

Sebagian besar nakes yang terkonfirmasi positif tersebut, lanjut dia, sudah sembuh dan kembali bekerja. Untuk itu, manajemen RSUD M Yunus  saat ini menggabungkan sebagian ruangan pelayanan medis untuk efisiensi tenaga medis.

Penggabungan ruangan tersebut yakni ruangan stroke dengan ICCU, ruangan seruni dengan melati untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan pasien.

Sementara itu, meningkatnya kasus pasien terkonfirmasi positif covid-19 di Provinsi Bengkulu, dalam beberapa hari terakhir mencapai 2.779 orang sangat mempengaruhi dari kondisi rumah sakit rujukan yang ada pada Kamis (17/12) lalu.

Akibat bertambahnya pasien positif Covid 19, rumah sakit rujukan Covid-19 yang ada di Kota Bengkulu mengalami over kapasitas atau penuh seperti yang dialami Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu.

Direktur RSHD Kota Bengkulu, Lista Cherlyviera di Bengkulu, mengatakan, lonjakan permintaan pelayanannya pasien tidak hanya terjadi di RSHD Kota Bengkulu, juga terjadi di rumah sakit penyanggah lain seperti di rumah sakit DKT dan rumah sakit bhayangkara.

"Hanya pasien yang mempunyai gejala berat saja yang diwajibkan dirawat inap di rumah sakit dan pasien yang hanya memiliki gejala ringan dapat melakukan isolasi mandiri di rumah dengan tetap di pantauan oleh tim medis," ungkapnya. (OL-13)

Baca Juga: Kok Bisa Tiket Pesawat Hangus Lantaran Rapid Antigen



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya