Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

KKP Gelontorkan Rp1,3 M untuk Petambak Garam di Aceh

Insi Nantika Jelita
21/12/2020 10:19
KKP Gelontorkan Rp1,3 M untuk Petambak Garam di Aceh
Ilustrasi--Warga mengolah garam di areal tambak Desa Lancok, Bayu, Aceh Utara, Aceh.(ANTARA/Rahmad)

DIREKTORAT Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan Pengembangan Usaha Garam Rakyat (PUGaR) kepada petambak garam di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.

Bantuan senilai Rp1,3 miliar itu diserahkan oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang kepada tiga kelompok petambak garam, Kamis (10/12) lalu.

“Ada 20 kabupaten/kota yang menjadi target untuk penyaluran bantuan usaha pegaraman ini,” kata Plt Dirjen PRL TB Haeru Rahayu, yang akrab disapa Tebe, dalam keterangan resmi yang dikutip Senin (21/12).

Baca juga: Perkebunan Rumah, Upaya Lain Sejahterakan Petani

Dia menyebut bantuan yang disalurkan berupa rumah tunnel garam, penataan lahan pendukung rumah tunnel garam, dan sarana prasarana pendukung rumah tunnel.

Rumah tunnel garam, ungkap Tebe, merupakan salah satu metode produksi garam yang memanfaatkan teknologi rumah kaca kristalisasi garam.

Penerapan metode ini memungkinkan produksi garam dilakukan sepanjang tahun termasuk dalam musim penghujan.

Tebe menegaskan program PUGaR bertujuan meningkatkan produktivitas dan kualitas garam rakyat sekaligus mendukung pencapaian swasembada garam nasional.

“Untuk mencapai tujuan itu, kegiatan diarahkan pada pembangunan dan penguatan kelembagaan, serta menjadikan sentra bisnis garam rakyat sebagai mitra strategis,” tuturnya.

KKP menjelaskan, Bantuan PUGaR di Pidie Jaya menghasilkan rumah tunnel sebanyak 80 unit beserta kelengkapannya yang terbagi di tiga (3) lokasi.

Kelompok pertama adalah Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Makmur Sejahtera yang berlokasi di Gampong Lancang, Kecamatan Bandar Baru.

Lalu, Kelompok Pante Kutaran yang akan mengelola di Gampong Meunasah Balek, Kecamatan Meureudu. Terakhir, Kelompok Pugar Baru yang bertempat di Gampong Peurade, Kecamatan Panteraja.

Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang Mudatstsir mengungkapkan, ratusan masyarakat terlibat dalam pembangunan tunnel.

“Lebih kurang 105 orang pekerja selama 35 hari berpartisipasi dalam rangkaian penataan lahan, pembangunan rumah tunnel hingga lengkap dengan sarana prasarana pendukungnya. Kami sangat berterima kasih,” imbuh Mudatstsir. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya