Medco E&P Bantu Bangkitkan Perekonomian Desa

Dwi Apriani
20/12/2020 08:26
Medco E&P Bantu Bangkitkan Perekonomian Desa
Budidaya jamur merang binaan Medco E&P(Dok Medco E&P)

KEKAYAAN migas di Sumatra Selatan ikut dinikmati para petani di sekitar pertambangan migas dikelola Medco E&P. Perusahaan migas itu membantu memberdayakan masyakarat di sekitar pertambangan agar berdaya secara ekonomi dan sosial. Seperti dialami Burhan, peternak madu di Desa Aur Duri, Kecamatan Rambang sudah memulai usaha budidaya ternak madu sejak 2001 secara perorangan.

"Tahun 2001 saya mulai kelola madu ini, tapi belum begitu menghasilkan, masih datar. Sejak ada binaan Medco E&P pada 2016 sampai sekarang usaha ternak madu saya dan anggota kelompok binaan yang lain sangat maju," kata Burhan, Sabtu (19/12).

Medco E&P bukan hanya membantu membangun pondok dan sarang madu, juga memberikan pelatihan tentang cara beternak madu. 

"Kami dibantu mulai dari administrasi, cara budidaya madu, pengemasan hingga pemasaran. Sekarang usaha kami ini mampu memproduksi 600 kilogram madu per bulannya, dan ini adalah hasil kelompok binaan. Alhamdulillah kami bisa mendapatkan penghasilan yang cukup besar dan menopang hidup kami dari usaha ternak madu ini," jelasnya.

Hal sama juga diungkapkan oleh Ardiansyah, Ketua Kelompok peternak lele di Desa Aur Duri, Kecamatan Rambang Dangku. Ia membangun usaha lele berjenis sangkuriang mutiara. Dalam usaha ternak lele ini, Medco sudah memberikan bantuan dan pelatihan kepada kelompok binaan.

"Ada bantuan bibit dan pakan, kami juga seriap minggu mengadakan pertemuan. Kami dibina cara pengelolaan lele supaya tidak gagal panen. Usaha lele ini jika tidak mengerti akan sulit bisa panen sempurna,"  kata  Ardiansyah.

Saat ini ada tujuh anggota yang aktif dalam budidaya lele dengan jumlah secara toral ada enam kolam di tempat usaha mereka. 

"Selama ini kan kami menggunakan pelet dan pur untuk pakan lele, dan setelah mendapat pembinaan kami beralih menggunakan pakan organik. Dengan pembinaan ini juga kami lebih bisa menekan biaya produksi," ucapnya.

Kelompok usaha lainnya seperti penjahit, budidaya jamur merang hingga karet tidak luput mendapat bantuan pembinaan dan pengembangan usaha. Bahkan seperti budi daya jamur merang di Desa Lais, Kecamatan lais, Musi Banyuasin mendapat batuan embung gubug penanaman dan pemasaran produk jamur merang ke pasar.

Darwin, penyuluh budidaya jamur merang di Desa Lais, Kecamatan Lais mengungkapkan untuk pemasaran jamur merang saat ini sudah tidak ada masalah karena sudah banyak agen dari Sekayu yang mengambil jamur dari desanya.

Sementara itu, Officer Corporate Social Responsibility PT Medco E&P, Robby Wijaya mengatakan bahwa perusahaan migas swasta ini selain melakukan eksplorasi migas di Sumsel, juga membantu memulihkan usaha masyarakat desa sekitar. 

"Kami memiliki visi menjadi perusahaan energi pilihan dan mengembangkan secara inovasi sumber daya energi. Namun kami juga konsentrasi pada arah pemberdayaan dengan kearifan lokal sebagai upaya dalam memberikan nilai tambah pemanfaatan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan," jelas Robby.

Ia menyebutkan bicara soal operasi minyak dan gas maka tidak akan terlepas dari pemberdayaan masyarakat. Menurut dia, Medco E&P sangat peka pada mata pencaharian masyarakat dan upaya mendukung serta berkontribusi positif bagi masyarakat lokal. 

"Kita sudah cukup banyak membangun komunitas dengan penghidupan yang lebih baik. Contohnya, budidaya jamur merang yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat mencapai Rp4juta per 200 kilogram jamur di Kecamatan Lais, Muba,"" kata dia.

Menariknya dalam usaha budidaya jamur merang ini menggunakan tandan kosong sawit sebagai media tanam. 

"Sejak 2017 kami kembangkan budidaya ini. Adanya area kebun sawit yang kosong, melimpahnya tandan kosong sawit, serta banyaknya permintaan jamur merang inilah yang membuat perusahaan dan masyarakat kerjasama dalam membangun budidaya jamur merang ini," ungkap dia.

Selain itu juga ada budidaya madu hutan dan kelulut yang panennya bisa meningkat dua kali lipat dalam sebulan. 

"Jadi masyarakat yang kami bina di Muara Enim ini bisa menghasilkan madu 90-100 kilogram per bulan. Penghasilan mereka meningkat hingga Rp3-4 juta per kelompok," kata Robby,

Budidaya madu hutan ini dimulai karena banyaknya penebangan hutan, lahan terbakar sementara di hutan itu banyak kehidupan lebah-lebah penghasil madu. 

"Karenanya ini menjadi perhatian kami, sebagai upaya menjaga kelestarian lingkungan, kami membantu masyarakat dalam budidaya madu hutan," jelasnya.

Tidak hanya itu, kata Robby, Sumsel juga terkenal dengan perkebunan karet. Rata-rata masyarakatnya adalah bertani dan berkebun. 

"Kami ada juga program budidaya karet organik mampu meningkatkan 40 persen produksi karet dan berimbas pada penghasilan petani," kata dia.

Di Sumsel ada 15 desa yang sudah menjalankan program budidaya karet organik dimana ada 265 petani dan sekitar 312 hektar lahan. Medco E&P memberikan akses khusus pada masyarakat untuk menjual langsung hasil karet organiknya ke pabrik dan berhasil memotong rantai pemasaran getah dengan kualitas kadar karet kering mencapai 82 persen. Diakuinya, program yang sudah berjalan dan yang direncanakan pada 2020 ini memang sempat mengalami guncangan dampak dari pandemi Covid-19 di Tanah Air. 

"Program yang kami desain sejak lama, sempat membuat kegundahan akibat pandemi. Namun komitmen perusahaan tidak kendur, malah kami memperkuat komitmen kami karena masyarakat di saat masa pandemi inilah perlu perhatian," ungkap Robby.

baca juga: Berbagi di Masa Pandemi, Buka Pintu Rezeki

Bukan hanya fokus pada pemberdayaan masyarakat dengan jalur kemitraan dan CSR, Medco E&P juga terus melakukan pendekatan kepada masyarakat dan menyanggah perekonomian masyarakat dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

"Prinsip kami kegiatan jalan dan pekerja aman. Tetap bekerja tapi tetap aman, kami dipastikan semua sumber daya manusia di Medco E&P aman dulu sebelum ketemu masyarakat, ada protokol yang kami jalani, kami jalankan pesan dari ibu yakni 3M. Ini juga jadi materi kami untuk disosialisasikan ke masyarakat sekitar," pungkasnya.(OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya