BEBERAPA objek wisata di Kabupaten Bantul, DIY tetap buka pada saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Kwintarto Heru Prabowo menjelaskan pihaknya melakukan sejumlah persiapan dalam menyambut wisatawan yang akan menikmati libur Nataru.
"Semua destinasi, objek dan desa wisata harus menerapkan protokol kesehatan, kelayakan sarana prasarana maupun pelayanan bagi pengunjung," jelas dia dalam siaran pers, Sabtu (19/12).
Guna mengurangi penumpukan antrean di loket objek wisata, para calon wisatawan diharapkan lebih dulu mencari informasi destinasi yang akan dikunjungi. Mereka dapat mengakses aplikasi 'Jelaah Bantul' serta reservasi ontine melalui aplikasi 'Visiting Jogja"
"Terkait izin gelaran pentas/atraksi event Nataru, pada prinsip tidak dilarang sejauh event yang digelar sesuai dengan protokol kesehatan sebagaimana tertuang dalam Pedoman Pranatan Anyar Plesiran Jogja dan mendapat izin resmi dari kepolisian maupun satuan tugas (satgas) covid-19 setempat," jelas dia.
Untuk menghindari kerumunan, Dinas Pariwisata akan menyelenggarakan pentas virtual yang bisa disaksikan melalui channel youtube Dinas Pariwisata Bantul pada link http //www youtube com/pariwisatabantul.
Untuk menghadapi lonjakan pengunjung di destinasi wisata, Dinas Pariwisata bekerja sama dengan stakeholder terkait menurunkan personil dari unsur pemerintah, kepolisian, dan koramil untuk pengendalian Tempat Pembayaran Retribusi (TPR) di objek wisata.
Lebih jauh, Heru mengatakan untuk menghindari berbagai risiko pada objek wisata pantai maupun wisata alam lainnya, para pengunjung diminta untuk lebih berhat-hati. Pasalnya, Libur Nataru kali bertepatan dengan puncak musim penghujan tahun ini.
"Melalui uji coba terbatas destinasi/obyek/desa/usaha jasa pariwisata pada musim libur Nataru ini diharapkan mampu menumbuhkan kembaligeliat ekonomi masyarakat di Bantul yang terdampak pandemi Covid-19 sejak Februari 2020 lalu," kata dia.
Uji coba tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan konsisten sehingga sektor ekonomi dan kesehatan dapat berjalan beriringan pada era adaptasi kebiasaan baru ini. (R-1)