Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
DRAMA pilkada di Kalimantan Selatan berakhir untuk sementara. Unggul tipis 8.127 suara, petahana Sahbirin Noor kembali menjemput kursi lamanya.
Berpasangan dengan Muhidin, Sahbirin mengantongi 851.822 suara. Pesaingnya, tokoh nasional Prof Denny Indrayana yang merangkul Difriadi Darjat mengumpulkan 843.695 suara.
Sahbirin-Muhidin unggul di lima daerah, sedangkan Denny-Difriadi menang di delapan daerah. Dalam kontestasi ini, Sahbirin-Muhidin diusung Golkar, PAN, PDIP, NasDem, PKS, PKB, serta didukung PSI, PKPI, dan Perindo. Adapun Denny-Difriadi didukung Gerindra, Demokrat, dan PPP.
Penetapan hasil perolehan suara dilakukan Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Selatan, kemarin sore. Saksi dari pasangan Denny-Difriadi tidak hadir.
“Berdasarkan hasil rapat pleno terbuka paslon BirinMu unggul atas paslon H2D,” tutur Sarmuji, Ketua KPU Kalimantan Selatan.
Dia menyatakan hasil rapat pleno rekapitulasi suara sudah melalui proses yang panjang sejak rekapitulasi tingkat TPS ke kecamatan, kabupaten/kota, hingga rapat pleno terbuka di provinsi.
Drama panjang di Kalsel ini diduga belum akan selesai. Kubu Denny-Difriadi berulang kali meneriakkan adanya kecurangan.
Kemungkinan sengketa ini akan maju ke Mahkamah Konstitusi diakui Sarmuji. “Kita siap. Jika ke MK maka penetapan pemenang akan ditunda,” tandasnya.
Melanggengkan kekuasaan
Di sejumlah daerah, politik dinasti mampu berkibar. Di Kabupaten Sijunjung, Sumatra Barat, misalnya, pasangan Benny Dwifa Yuswir-Iraddatilla sudah di ambang kemenangan.
Mereka meraih 27.301 suara atau 25,1% dari total pemilih. “Pasangan Benny Dwifa Yuswir-Iraddatillah mendapatkan suara terbanyak. Perolehan suara mereka mengungguli empat pasangan calon lain,” kata Ketua KPU Lindo Karsyah.
Benny Dwifa ialah putra Bupati Sijunjung dua periode, Yuswir Arifin. Benny mencatatkan diri sebagai orang pertama di Sumatra Barat yang bisa menggantikan ayahnya sebagai kepala daerah.
Kemenangan juga diraih pasangan Yaumil Ambo Djiwa-Herny Agus di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Yaumil ialah kakak bupati dua periode Agus Ambo Djiwa. Adapun Herny merupakan istri Agus.
Bupati Banyuwangi, Jawa Timur, Abdullah Azwar Anas juga bisa berlega hati setelah sang istri, Ipuk Fiestiandani, yang berpasangan dengan Sugirah, dipastikan akan menggantikan posisinya saat ini.
Namun, tidak semua sanak keluarga pemimpin daerah yang bisa menang. Di Kota Binjai, Sumatra Utara, Lisa Andriani Lubis-Sapta Bangun belum beruntung. Perolehan suara mereka disalip pasangan Juliadi-Amir Hamzah.
Lisa ialah istri wali kota Muhammad Idaham yang sudah menjabat dua periode.
Nasib serupa dialami Yunnita Asmara yang berpasangan dengan M Mahdan yang berjuang untuk meraih kursi bupati dan wakil bupati di Batanghari, Jambi. Mereka tersisih oleh pasangan M Fadhil Arif-H Bakhtiar.
Dalam Pilkada 2020, Yunnita yang diusung PDIP sudah pasti didukung sang suami, Syahrisah, yang juga Bupati Batanghari dua periode. (YH/UA/YP/SL/BB/BK/RF/N-3)
Kelima isu tersebut juga menjadi akar berbagai pelanggaran etik penyelenggara pemilu.
pemilu nasional dan lokal dipisah, , siapa yang bakal memimpin daerah setelah masa jabatan kepala daerah Pilkada 2024 berakhir?
MAHKAMAH Konstitusi (MK) memutuskan bahwa mulai tahun 2029, pemilihan umum (pemilu) di Indonesia harus diselenggarakan secara terpisah antara pemilu nasional dan pemilu daerah.
Keputusan MK terkait PHPU kepala daerah pasca-PSU semestinya bisa memberikan kepastian hukum dan terwujudnya ketertiban di daerah.
Ketua KPU Mochammad Afifuddin mengusulkan agar ke depannya anggaran penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
DIREKTUR DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati menilai Bawaslu tidak serius dalam menangani proses penanganan politik uang saat PSU Pilkada Barito Utara
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved