Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tanggul Kali Ingas Jebol, Padi 900 Ha Terancam Terendam Banjir

Muhammad Yakub
15/12/2020 19:45
Tanggul Kali Ingas Jebol, Padi 900 Ha Terancam Terendam Banjir
Luapan Kali Ingas di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, akibat jebolnya tanggul sepanjang 7 meter.(MI/M Yakub)

TANGGUL Kali Ingas di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, jebol sepanjang 7 meter. Jebolnya tanggul  ini karena dipicu naiknya permukaan air sungai Bengawan Solo yang meluber ke pemukiman dan areal persawahan.

Kondisi tersebut membuat warga 4 desa di Kecamatan Kanor dan Baureno resah. Warga kemudian berusaha membendung tanggul yang jebol agar tidak menenggelamkan padi seluas 900 hektare (ha) di dua kecamatan tersebut.

Hadi, warga Desa Temu, Kecamatan Kanor mengatakan,  tanggul anak sungai Bengawan Solo itu jebol pada Senin dinihari sepanjang 7 meter. Menurut dia, jebolnya  tanggul Kali Ingas yang berlokasi di Desa Gedongarum ini persis pada titik tanggul yang jebol pada tahun sebelumnya.

"Ini meresahkan petani di Kecamatan Kanor dan Baureno.Karena lokasi titik tanggul itu berbatasan dengan kecamatan," katanya, Selasa (15/12) siang.

Ratusan petani di Kecamatan Baureno dan Kanor, lanjut dia, sejak Senin (14/12) malam berusaha menanggulangi tanggul yang jebol itu dengan alat seadanya. Petani resah banjir dikuaturkan menenggelamkan padi yang berumur 30 hari di empat desa yabg antara lain di Desa Temu, Kedungprimpen, dan Gedungarum.

"Jika tanggul jebol maka padi seluas 900 ha akan tenggelam akibat banjir dan bakal gagal panen," jelasnya.

Ia menjelaskan, dengan kondisi tanggul yang kritis tersebut, aparat Desa Temu dan tokoh masyarakat sepakat mengajak warga lainnya untuk bersama-sama membantu warga tiga desa lainnya untuk memperkuat sekaligus menanggulangi bencana banjir.

Ajakan itu kemudian juga disampaikan melalu pengeras suara di masjid. Hal ini didasari karena Desa Temu juga dilintasi aliran Kali Ingas yang bila tidak tertangani sawah dan pemukiman di kampungnya juga terdampak.

Warga empat desa bersama aparat TNI, Polri, BBWS dan BPBD berusaha menanggulangi tanggul yang jebol itu dengan bergotong-royong. Aparat desa dan pihak terkait kemudian menutup tanggul yang jebol itu dengan material tanah dalam karung dan memperkuat dengan anyaman bambu (gedek).

Warga sempat mengalami kekurangan makanan saat perbaikan dilakukan.Namun, setelah bantuan datang dari berbagai pihak, kebutuhan makanan untuk warga yang turut kerja memperbaiki tanggul ini terpenuhi hingga pekerjaan selesai dilaksanakan.

"Terimakasih atas bantuan berbagai pihak. Alhamdulillah nasi bungkus dan minuman sampai besok diperkirakan aman," tambah Hadi, tokoh pemuda setempat.

Pemdes empat desa yang terdampak, lanjut dia,  juga sudah berkoordinasi terkait hal ini. Selain itu juga ada bantuan dari para donatur yang sudah konfirmasi akan memberi bantuan kebutuhan warga.(OL-13)

Baca Juga: BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi 15-17 Desember 2020

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya