Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Wali Kota Manado Terpilih Jangan Bikin Malu Konghucu

Mediaindonesia.com
12/12/2020 21:15
Wali Kota Manado Terpilih Jangan Bikin Malu Konghucu
Calon Wali Kota Manado Andrei Angouw, jika real count tidak berbeda dengan quick count dia akan menjadi kepala daerah perrtama dari Konghucu(Istimewa)

ANDREI Angouw, dipastikan memenangkan pemilihan Wali Kota Manado pada Pilkada 9 Desember lalu. Ia menjadi kepala daerah pertama di Indonesia yang beragam Konghucu.

Alim Sugiantoro, tokoh Konghuchu dari Kelenteng Kwan sing Bio Tuban, Jawa Timur, mengapresiasi keberhasilan Andrei Angouw dalam Pilkada Manado. "Tentu saya bangga dengan kondusifitas di Manado yang dewasa berpolitik dan menghormati keberagaman. Bahwa yang berkualitas lah yang menjadi pilihan sebagai pemimpin," ungkap Alim Sugiantoro, dalam keterangannya, Sabtu (12/12).

Menurut Alim, kapasitas dan kualitas Andrei tidak diragukan lagi dalam berpolitik. Pasalnya ia cukup mumpuni dan berpengalaman menjadi anggota DPRD sejak 2009. "Artinya masyarakat menentukan pilihan berdasarkan kualitas personal. Dan amanah ini harus dijaga benar. Kami yakin Andrei bisa memimpin Manado dengan baik," ungkap Alim.

Hal serupa diutarakan Ketua Umum Generasi Muda Khonghucu Indonesia (GEMAKU) Kristian. Ia turut gembira dan bangga dengan pencapaian Andrei yang akan memimpin Kota Manando.

"Selamat kepada ko Andrei Angouw atas semua pencapaiannya yang telah ikut membawa nama baik Khonghucu," ucap Kristian. Namun, Kristian berpesan agar Andrei yang akan menjadi orang nomor satu di Kota Manado itu untuk amanah dan tidak melakukan korupsi.  

Apalagi, kata Kristian, Andrei cukup kaya dengan harta hampir Rp300 miliar. Dengan kondisi demikian ini korupsi harusnya menjadi barang yang tidak menarik bagi Wali Kota Manado tersebut. "Jika Andrei tidak amanah dan melakukan korupsi, Gemaku akan terdepan menuntut untuk segera mempertanggung jawabkan," kata Kristian.

Menurut Kristian, orang Konghucu selalu memegang prinsip Apa yang diri sendiri tiada inginkan jangan pernah diberikan kepada orang lain. "Jadilah pemimpin yang seperti bintang utara, menjadi contoh teladan baik bagi bintang-bintang di sekelilingnya," ujarnya.

Kristian mengatakan, pemimpin ibarat kapal sementara rakyat ibarat air. Nah, air bisa membawa kapal berlayar namun juga bisa menenggelamkan kapal. "Hakikat memimpin itu memberi teladan, jika pemimpinnya lurus maka siapa yang berani berbuat tidak lurus," ujarnya.

Menurut Kristiwan, seperti doktrin ajaran Konghucu di mana kita tinggal dan lahir di situlah kita wajib mengabdi. "Kami tidak ada urusan dengan negara lain. Karena kami Konghucu Indonesia dan Indonesia Konghucu," tutupnya. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya