Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

BNPB Kucurkan Bantuan Dana Banjir di Sumatra Utara

Apul Iskandar
12/12/2020 08:27
BNPB Kucurkan Bantuan Dana Banjir di Sumatra Utara
Kepala BNPB Doni Monardo salurkan bantuan banjir untuk Sumatra Utara, Jumat (11/12/2020)(MI/Apul Iskandar)

KEPALA Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB) Pusat, Letjen TNI Doni Monardo didampingi Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Ramayadi memberikan bantuan sebesar Rp500 juta kepada 10 Kabupaten/Kota yang terdampak banjir. Sedangkan untuk Provinsi Sumatra Utara sebesar Rp1 millar di Rumah Dinas Wali Kota Jalan Sutomo Kota Tebing Tinggi, Sumatra Utara.

Adapun ke-10 kabupaten/kota yang menerima bantuan Rp 500 juta tersebut adalah Kota Binjai, Kota Tanjung Balai, Kabupaten Deliserdang, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Langkat, Kota Medan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Asahan dan Kabupaten Batubara.

Sebelum memberikan bantuan, Kepala BNPB Pusat Letjen TNI Doni Monardo bersama Gubernur Sumut Edy Ramayadi, Wali Kota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan dan rombongan meninjau tanggul jebol Sungai Padang yang ada di Jalan Ikhlas, Kelurahan Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi, Junat (11/12).

Kepala BNPB Pusat, Letjen TNI Doni Monardo mengatakan bantuan dari pihak BNPB Pusat kepada 10 Kabupaten Kota dan Provinsi Sumatera Utara untuk penangganggulan pasca banjir bertujuan untuk pelayanan kesehatan, makanan, sanitasi dan penanggulangan pasca banjir lainnya.

"Diharapkan dengan adanya bantuan ini bisa memulihkan semangat ekonomi di daerah yang terdampak banjir di Sumut", kata Doni Monardo, Jumat, (11/12)

Terkait permasalahan banjir yang ditimbulkan oleh sungai, Doni Monardo menjelaskan bahwa pihak Kemetrian PUPR telah melakukan peninjauan di beberapa lokasi banjir di Sumut. Untuk penanganan jangka pendek adalah dengan cara melakukan pengerukan sedimentasi tumpukan lumpur di dalam sungai dan perbaikan tanggul tanggul sungai yang rusak atau jebol akibat banjir.

"Kita akan melakukan normalisasi sungai, melakukan pengangkatan sendimen, pelebaran sungai dan melakukan perbaikan. Bukan itu saja tetapi karena ada kerusakan di hulu sungai, kita juga akan melakukan revatilisasi di wilayah hulu dan ini semua harus berjalan," pintanya.

Selain itu BNPB juga akan memberikan bantuan bibit vetiper untuk ditanam di sekitar daerah aliran sungai, karena tanaman vetiper jika tumbuh besar akan mampu menahan tekanan air besar dan tidak bisa menggerus tanggul. Akarnya kuat dan bisa menahan banjir agar tidak menyebar lebih luas. 

Sementara untuk penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo berharap kepada seluruh masyarakat Sumut untuk terus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan dan bagi masyarakat korban berdampak banjir harus tetap mematuhinya agar tidak ada klaster baru di lokasi pengungsian.

"Masyarakat harus melakukan 3 M, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan menjaga jarak, ini sudah menjadi kewajiban masyarakat dalam menjalani masa tatanan baru," ajaknya.

Kepada Kapolda, Pangdam, Gubernur Sumut, Doni Monardo meminta agar tenaga kesehatan dari tingkat Kabupaten Kota untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya penyebaran pandemi Covid-19. Menurutnya saat ini tingkat penyebaran pandemi Covid-19  di Sumut terus menujukkan angka penurunan selama seminggu terakhir ini.

"Presiden RI, Bapak Jokowidodo berpesan agar kita jangan mengabaikan protokol kesehatan, masyarakat harus bisa mematuhi protokol kesehatan guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya.

baca juga: Banjir Medan, Lima Warga Ditemukan Meninggal

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak BNPB atas kepeduliannya untuk membantu pasca banjir yang terjadi di beberapa wilayah di Sumatra Utara.

"Di Sumatera Utara banyak melintang sungai, seperti di kota Medan ada lima sungai besar yang melintangi kota Medan, jadi untuk penanggulangan, pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR sudah memikirkan untuk membenahi sungai sungai tersebut. Dari sini saya meminta kepada seluruh masyarakat Sumatera Utara untuk berpikir secara profesional, karena jika kita mengganggu alam, maka alam akan menggangu kita," ajak Edy Ramayadi. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya