Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEKELOMPOK massa yang menamakan diri Aliansi Cinta Damai mendatangi sebuah masjid dan menggelar beberapa poster serta spanduk. Dalam aksi tersebut, selain membentangkan poster, mereka juga berorasi yang menuntut agar umat Islam menjaga kesucian masjid.
Menurut kordinator aksi Aliansi Cinta Damai, M Fadly aksi protes itu mereka lakukan karena mereka jengah melihat ada sejumlah masjid yang dijadikan sebagai tempat untuk berpolitik dan mengganggu umat yang akan beribadah. Itu sebabnya mereka meminta agar kesucian masjid dijaga dan meminta dihentikannya politisasi agama.
Baca juga: Jangan Jadikan Masjid Alat Politik
Mereka juga berharap para ulama bisa berperan sebagai pemersatu bangsa, bukan merusak keutuhan NKRI. Kehadiran ulama menurut mereka diharapkan bisa menjadi teladan bagi umat.
"Kita semua cinta ulama, namun sebaiknya ulama jangan memecah-belah kita dengan keinginan segelintir kelompok yang tidak ingin covid-19 ini segera berakhir. Lebih baik kegiatan yang dilakukan lebih fokus pada pemulihan ekonomi, sehingga nasib UMKM yang terkena dampak Covid-19 lebih diperhatikan," ujar M Fadly dalam orasinya.
Ia menambahkan ada hal-hal lain yang perlu dimengerti yaitu masalah keselamatan umat dari pandemi covid-19. Dengan pemahaman itu ia juga berharap antarumat beragama tidak tercerai-berai oleh kegiatan yang berlangsung di masjid yang berpotensi menjadi sebuah klaster baru.
"Negara memiliki kewajiban menjaga kesehatan warga negaranya. Jadi marilah kita bersama-sama turut memerangi wabah covid ini," ujarnya. (RO/A-1)
PERNYATAAN Ketum PAN sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sangat disayangkan dan menjadi pemantik terjadinya lagi isu politisasi agama di pemilh 2024.
PENELITI senior dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli menyayangkan pernyataan Ketum PAN Zulkifli Hasan yang termasuk melakukan politisasi agama.
Sikap hati-hati sangat diperlukan demi mencegah masuknya isu-isu yang sengaja dibuat untuk memecah belah persatuan bangsa.
KOORDINATOR Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat sekaligus anggota Bawaslu RI Lolly Suhenty meminta adanya upaya bersama untuk memperjelas definisi SARA
kekhawatiran terhadap akan terulangnya polarisasi masyarakat memiliki basis argumentasi yang referensial dan patut dikemukakan.
Mantan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melihat ada dua kata penting yang perlu didalami, 'politik' dan 'agama'.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved