Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Persoalan Lingkungan di Sidoarjo Jadi Sorotan Milenial

Heri Susetyo
01/12/2020 11:04
Persoalan Lingkungan di Sidoarjo Jadi Sorotan Milenial
Dialog milenial dengan calon bupati Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS) membahas masalah lingkungan.(MI/Heri Susetyo)

CALON Bupati Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS) diminta untuk berkomitmen dengan persoalan lingkungan apabila terpilih menjadi bupati. Permintaan itu disampaikan kaum milenial saat acara diskusi bareng dengan BHS di Sidoarjo, Senin (30/11). Dalam diskusi bareng tersebut dimanfaatkan BHS untuk menyampaikan program-programnya di hadapan kaum milenial yang kebanyakan mahasiswa.

"Program-progam BHS-Taufiqulbar sudah kami baca. Saya lihat 12 program itu luar biasa dan tentu akan saya sampaikan ke keluarga serta teman-teman agar tidak salah pilih dalam Pilkada Sidoarjo ini," kata salah satu mahasiswa, Ebi.
 
Salah satu program yang disoroti mahasiswa, kata Ebi, terkait komitmen BHS dengan berbagai persoalan lingkungan. Dia berharap, komitmen prioritas BHS terkait lingkungan tersebut, bukan hanya saat nyalon dalam pilbup ini, tapi juga apabila nanti terpilih menjadi Bupati Sidorjo.

"Di Porong air sekarang keruh. Jangankan untuk minum, mandi saja tidak layak. Selain itu, di beberapa tempat juga banyak sampah dibuang sembarangan. Bagaimana komitmen BHS tentang ini?" tanya Rizal, pemuda asal Porong.

Rizal juga menanyakan komitmen BHS terhadap lumpur Lapindo. Rizal yang mengaku salah satu warga terdampak, dia tidak setuju apabila tempat itu dijadikan area wisata. Poinnya dalam diskusi bareng tersebut, kaum milenial berharap, siapapun yang terpilih menjadi Bupati Sidoarjo bisa memprioritaskan lingkungan. Pemimpin ke depan harus bisa memilah mana kegiatan yang mengeksploitasi lingkungan dan mana yang pemberdayaan sumber daya alam.

BHS mengaku terkesan dan mengapresiasi pemahaman serta kepedulian kelompok milenial Sidoarjo terhadap lingkungan. Intinya, kata BHS, berbagai sisi harus dijaga agar lingkungan tetap lestari. Dan persoalan lingkungan itu luas, ada di darat, air, serta udara. 

"Tentang lumpur misalnya, mereka tidak setuju jadi tempat wisata. Dan itu sama dengan pandangan kami, sejak awal juga tidak menginginkan itu karena di sana masih berstatus daerah bencana, semburan masih terjadi," kata BHS.

Harusnya, kata dia, pemerintah menyiapkan standarisasi pengamanan dengan melibatkan Basarnas, BNPB, dan sebagainya. Kemudian, BHS juga menilai harus ada mitigasi bencana, evakuasi plan, serta early warning 

"Di sana sejauh ini aman, jangan khawatir. Tapi tetap saja kewaspadaan harus ada sebagai bentuk antisipasi," katanya.

baca juga: 422 Tenaga Kesehatan Diterjunkan ke TPS Pilkada Kota Ternate

Tentang sampah, BHS bahkan sudah punya sembrek program. Mulai dari pembuatan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) di setiap kecamatan, meningkatkan kesadaran warga untuk tidak buang sampah sembarangan, dan penguatan teknologi di tempat pembuangan akhir (TPA).

"Sampah juga bisa jadi peluang. Kita olah dengan konsep yang bagus, karena sampah juga bisa bermanfaat jika dikelola dengan baik," ujarnya.
 
Pada kesempatan itu BHS juga memaparkan program seputar penanganan sungai, pantai, laut, dan mangrove sebagai upaya pelestarian lingkungan. (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya