Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
JELANG Tahun Ajaran Baru 2025, para perajin atribut sekolah di Desa Punggul, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, banjir pesanan. Jumlah permintaan perajin meningkat tiga kali lipat dibanding hari biasa.
Desa Punggul dikenal sebagai "Kampung Topi" karena ada sedikitnya 120 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Tidak hanya perajin topi, UMKM meliputi hampir semua atribut atau keperluan sekolah seperti dasi, kaos kaki, bet, jilbab dan kaos olahraga. Para perajin di sana sudah mempersiapkan tahun ajaran baru sejak akhir tahun lalu yaitu dengan menyediakan stok bahan yang akan dikerjakan.
"Pesanan membeludak, lebih banyak dari biasanya. Kalau biasanya 40-50 persen, sekarang melonjak drastis. Sekali pesan bisa 500 sampai 600 biji topi, hari biasa paling 200-300 biji," kata pengelola Master Konveksi, Yuyun Aini Ulfa, 45, Rabu (2/7).
Yuyun mengaku bisa mengirim ribuan topi, dasi, hingga perlengkapan sekolah lainnya ke berbagai daerah setiap bulan. Pesanan tidak hanya dari wilayah di Pulau Jawa, namun juga dari Kalimantan, NTB, Balikpapan, hingga Papua.
"Bahkan satu sekolah bisa pesan sampai 600-seribu topi, dasi, bet sekolah. Dalam seminggu bisa melayani lebih dari 10 sekolah. Kalau hari biasa paling lima sekolah. Pemasaran lewat online juga sangat membantu, sekarang jangkauan kita lebih luas," kata Yuyun.
Di tempat Yuyun ada 30 pekerja yang membantu memproduksi aneka kebutuhan sekolah. Di tempat ini juga sudah menggunakan mesin untuk mencetak logo atau tulisan di bet, dasi, kaos dan topi.
Kepala Desa Punggul Fatkhur Rohman, menambahkan, ada sekitar 120 pelaku UMKM yang bergerak di sektor produksi atribut sekolah di desanya. Fatkhur mengatakan, hampir semua perajin mengalami lonjakan permintaan menjelang tahun ajaran baru.
"Pesanan dari luar pulau juga sangat banyak. Produksi meningkat hampir dua sampai tiga kali lipat untuk tahun ajaran baru ini. Pemasaran online sangat membantu, jangkauan sampai Makassar, Papua, Kalimantan, bahkan ke pelosok daerah," kata Fatkhur.
Fatkhur menambahkan, para perajin sudah belajar dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, untuk mulai menyiapkan produksi lebih awal. Di antara perajin ada yang sudah mulai produksi sejak November tahun lalu, agar saat puncak permintaan tiba, tinggal melakukan pengiriman. "Sudah nyetok dari awal tahun, jadi tinggal kirim-kirim saja sekarang. Permintaan makin stabil, bahkan terus meningkat dari tahun ke tahun," tuturnya.(M-2)
Wamen PU Diana Kusumastuti datang untuk meninjau langsung kondisi Jalan Raya Porong yang kerap dilanda banjir dan penurunan tanah.
Dalam sambutannya, Novianto Sulastono mengatakan, keterlibatan Imigrasi dalam gerakan tanam jagung ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhayangkara ke 79.
Zidane sukses mengawinkan dua gelar di kelas utama FFA Open dan Campuran Open.
Untuk memberikan rasa nyaman dan aman masyarakat yang mengisi waktu liburan, Polsek Jabon Polresta Sidoarjo melaksanakan patroli pengamanan di kawasan Wisata Bahari Tlocor.
Pemkab Sidoarjo juga menyediakan bantuan benih jagung kepada para petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved