Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Curah Hujan di Atas 100 mm Terjadi di Banyumas dan Cilacap

Lilik Darmawan
17/11/2020 12:49
Curah Hujan di Atas 100 mm Terjadi di Banyumas dan Cilacap
Curah Hujan di atas 100 mm terjadi di Banyumas dan Cilacap menyebabkan banjir dan longsor.(MI/Lilik Darmawan)

STASIUN Meteorologi BMKG Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) mencatat terjadinya hujan dengan skala sangat lebat terjadi di Banyumas. Sehingga hal itu menjadi salah satu faktor pemicu adanya banjir dan longsor di wilayah Banyumas dan Cilacap. Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi BMKG Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengatakan bahwa berdasarkan pemantauan dari pos pengamatan curah hujan di sejumlah wilayah Banyumas dan Cilacap, ternyata intensitasnya sangat lebat. Curah hujan mencapai lebih dari 100 mm. 

"Misalnya, untuk Kedungreja 149 mm, Cipari 167 mm, Adipala 121 mm dan Sidareja 108 mm. Itu untuk wilayah-wilayah di Cilacap. Sedangkan di Banyumas, Gumelar mencapai 273 mm, Sumpiuh 165 mm dan Kemranjen 107 mm," jelas Teguh pada Selasa (17/11).

baca juga: Longsor Terjang Banyumas, Satu Tewas, Tiga masih Hilang

Menurutnya, pemicu curah hujan tinggi karena masih ada fenomena global La Nina moderat, suhu muka laut wilayah Indonesia yang masih hangat dan sebagian wilayah Cilacap sedang memasuki puncak musim penghujan. 

"Sedangkan kondisi atmosfer berdasarkan pantauan citra satelit hari ini (17/11) terdapat Badai Tropis Alicia di Samudra Hindia Barat Australia yang bergerak menjauhi wilayah Indonesia," katanya.

Ia mengingatkan kepada warga dan pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, puncak musim penghujan diperkirakan akan berlangsung pada Desember 2020 hingga Januari 2021. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya