Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Satu Pesantren di Cianjur jadi Klaster Covid-19

Benny Bastiandy
04/11/2020 17:13
Satu Pesantren di Cianjur jadi Klaster Covid-19
Ilustrasi(DOK MI)

SATU pesantren di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jadi klaster baru covid-19. Puluhan santri saat ini sedang menjalani isolasi mandiri khusus di lingkungan pesantren di bawah pengawasan ketat Satuan Tugas Covid-19 dan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur.

Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan dari hasil pendataan sementara, sebanyak 35 santri yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kondisi itu juga yang membuat level kewaspadaan covid-19 di Kabupaten Cianjur sempat berubah menjadi zona oranye.

"Zonasi kewaspadan di Cianjur memang masih risiko rendah. Tetapi pada 19 Oktober ini sudah berubah menjadi oranye. Artinya bahwa memang di Kabupaten Cianjur ini sudah terdapat klaster penyebaran covid-19 di  pesantren," terang Yusman, Rabu (4/11).

Yusman memprediksi jumlah angka santri yang terkonfirmasi positif covid-19 di salah satu pesantren itu kemungkinan bertambah. Dalihnya, belum seluruh santri menjalani pemeriksaan.

"Temuan adanya klaster di pesantren setelah kami lakukan swab test. Tapi sekarang santri yang dinyatakan positif covid-19 sudah kami tangani dengan baik," ungkapnya.

Semestinya, lanjut Yusman, puluhan santri yang terkonfirmasi positif covid-19 itu diisolasi  pusat isolasi yang disiapkan Pemkab Cianjur di Vila Bumi Ciherang di Kecamatan Pacet. Namun karena keterbatasan ruangan dan tempat tidur, maka dipilih opsi isolasi mandiri secara khusus di lingkungan pesantren.

"Bagi santri yang dinyatakan negatif, kami berinisiatif memulangkan mereka sementara waktu ke orangtuanya. Ini untuk mencegah penyebaran covid-19 lebih meluas," terangnya.

Yusman menduga puluhan santri itu terpapar covid-19 dari orang di luar pesantren. Satgas Covid-19 Kabupaten Cianjur masih terus melakukan pelacakan dan penelusuran. "Harus kita cegah dengan cepat agar penyebarannya tidak meluas," jelas Yusman. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik