Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Banjir, Tanah Longsor masih Mendominasi

(DY/PO/RF/BB/LD/TS/YH/JH/AD/N-3)
02/11/2020 05:05
Banjir, Tanah Longsor masih Mendominasi
SEKOLAH TERANCAM LONGSOR DI LEBAK: Penjaga sekolah melihat kondisi tanah longsor di sekitar gedung sekolah di SMAN 3 Cibeber, Lebak, Banten,( ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/agr/aww.)

BENCANA alam masih terus terjadi. Kemarin, dua kabupaten di Kalimantan Selatan dilanda banjir.

Di Kabupaten Balangan, banjir mengepung 11 desa di dua kecamatan, yakni Tebing Tinggi dan Awayan. "Sebanyak 622 rumah di Tebing Tinggi terendam air setinggi 1,5-2 meter," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Alive Yusfah Love.

Di Awayan, 350 keluarga terdampak dan harus mengungsi. Banjir juga melanda Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Ketinggian muka air di sungai besar seperti Barabai, Batang Alai, Marangsang, Masiraan, dan Haruyan naik hingga 2 meter.

Hujan deras juga memicu tanah longsor di Desa Papang, Kecamatan Satar Mese, Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Bencana itu membuat badan jalan provinsi tertutup material longsoran sepanjang 8 meter. "Kami harus mengerahkan alat berat untuk menyingkirkan material longsoran. Tidak hanya tanah, tapi juga batu-batu besar," kata Kepala Pelaksana BPBD Dominikus Hawan.

BPBD Manggarai siaga karena hujan dengan intensitas sedang hingga lebat turun setiap hari. "Banyak ruas jalan berada di pinggir perbukitan dengan kemiringan tanah hingga 40%. Kewaspadaan pengguna jalan dan masyarakat harus ditingkatkan," sambung Hawan.

Sementara itu di Bangka Barat, Bangka Belitung, angin kencang merusak 35 rumah di Desa Air Buluh, Kecamatan Mendo Barat. "Rusak ringan, sedang, dan berat," kata Kepala BPBD Bangka Belitung Mikron Antariksa.

Setelah pekan lalu dilanda tanah longsor, permukiman di Kampung Ciseupan Hilir, Desa Seuseupan, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, belum lepas dari ancaman bahaya yang sama. Warga diimbau meningkatkan kewaspadaan karena curah hujan masih tinggi.

"Mahkota longsoran masih ada dan berpotensi terjadi guguran material. Perkampungan di sana sudah tidak layak huni dan harus direlokasi," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Eka Widiaman.

Dari 12 rumah, 4-6 rumah berada di lokasi dengan tingkat kerawanan tinggi. (DY/PO/RF/BB/LD/TS/YH/JH/AD/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya