Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Penanganan sampah di Kota Medan dinilai masih belum maksimal, yang dibuktikan dengan masih banyaknya sampah dijumpai di sejumlah titik, baik di pinggir jalan, permukiman warga maupun parit dan sungai.
Pengamat sosial Universitas Sumatera Utara (USU) Fikarwin Zuska di Medan, Senin (26/10), mengatakan hingga kini masalah sampah di Medan belum ditangani dengan serius. Tak ada perubahaan yang signifikan dari pemerintahan sebelum-sebelumnya dalam penanganan sampah.
"Buktinya, sampai sekarang masih banyak warga yang mengeluh soal sampah. Masih banyak juga kita lihat sampah di pinggir jalan," katanya.
Dia mengatakan, kunci penyelesaian masalah sampah di Medan ada di tangan pemerintah, namun sejauh ini, pemerintah daerah setempat belum maksimal dalam bekerja.
Masih banyak permukiman warga yang tak memiliki tempat pembuangan sampah. Dengan kekurangan fasilitas seperti itu, tak heran jika masih dijumpai warga yang membuang sampah di pinggir jalan, parit maupun ke sungai.
"Kita kan sering lihat ada orang pakai sepeda motor atau mobil, buang sampah di pinggir jalan-jalan tertentu," ungkapnya.
Dia menilai, Pemkot Medan kalah jauh dari kota-kota besar lainnya di Indonesia, terutama dari Surabaya. Di sana, sampah yang sebelumnya jadi masalah, justru menjadi sumber PAD. Sementara di Medan, lebih dari 500.000 ton sampah per tahun hanya berakhir di TPA tanpa menghasilkan apa-apa. Hanya sebagian kecil dari angka itu yang diserap oleh bank sampah yang dikelola masyarakat.
"Ini menandakan bahwa pemimpin kita belum kreatif dan inovatif dalam mengelola sampah. Jika dibiarkan terus begini, akan ada banyak masalah yang timbul, misalnya banjir dan masalah kesehatan," katanya. (OL-12)
Kegiatan pengelolaan dan daur ulang sampah ini menggandeng Waste4Change untuk melakukan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Jikaa dihitung secara kasar sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, kerugian yang disebabkan oleh masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia diperkirakan mencapai Rp2.000 triliun.
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat di Indonesia juga bisa masuk ke Samudera Hindia hingga ke Madagaskar.
Warga akan diedukasi modul Plastic, Sustainability & You Education (PSYE) untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan plastik berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif.
Target pemerintah Indonesia dalam menurunkan kebocoran sampah plastik dari aktivitas masyarakat sebesar 70 persen pada 2025.
BRIN terus melakukan penelitian dengan memanfaatkan kecerdasan buatan dalam mendeteksi jenis sampah plastik. Termasuk, melibatkan akademisi dari berbagai multidisiplin ilmu.
Langkah ini tidak hanya mendekatkan pengolahan sampah ke sumbernya, namun juga berkontribusi dalam mengurangi beban TPA dan mendukung ekonomi sirkular.
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved