Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
ADA lagi cerita yang mengharukan. Elis Treni Mustika Fitriani yang tinggal di Blitar, Jawa Timur, baru mengetahui bahwa ayah, saudara-saudara kandung, dan keluarga besarnya tinggal di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Ini setelah 20 tahun mereka terpisah.
Enceng Dedi, 59, ialah ayah kandung dari anak kembar Euis Trena Mustika, 24, dan Elis Treni Mustika Fitri Yana, 24. Ia merupakan warga Kampung Cipaingeun RT 02 RW 02 Kelurahan Sukamaju Kaler Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Saya ayah kandung Treni dan Trena yang baru bisa berhubungan kembali selama 20 tahun berpisah. Melalui Tik Tok akhirnya Treni bisa dipertemukan lagi bersama enam saudaranya dan kakak kandungnya. Sebelumnya ada tujuh orang tapi kakak perempuan meninggal dunia saat masih kecil," kata Enceng, Senin (19/10).
Enceng bercerita Trena dan saudaranya tinggal di Kota Tasikmalaya sejak dulu. Satu ketika ia hilang kontak dengan salah satu keluarga tetangga yang mengasuh Treni.
"Kami bersama istri memang mengaku sejak usia anak kembarnya 2 bulan lalu tinggal di Maluku hingga menitipkan Treni ke keluarga tetangganya bernama Rini dan Misranto asal Malang, Jawa Timur. Trena dititipkan ke Ustaz Ibrahim di Garut," ungkapnya.
Namun sejak kerusuhan di Maluku pada 1999, transmigrasi eksodus itu berpindah ke kampung halaman. Rini dan Misranto kembali ke Malang, Jawa Timur, dengan membawa Treni dan Trena pulang ke Tasikmalaya.
Ketika lahir anak kembar itu memiliki nama asli Euis Trena Mustika dan Elis Treni Mustika, Hanya, perpisahan 20 tahun lalu itu mengubah nama lengkap Treni menjadi Treni Fitri Yana.
"Saya sangat bahagia menerima kabar bahwa Trena dan Treni sekarang sudah ketemu dan berhubungan lagi meski belum bertemu secara langsung. Trena itu kakaknya Treni. Saya sudah terbayang kalau mereka bertemu, termasuk saudara-saudaranya, itu menjadi berkah bagi keluarga," paparnya. Apalagi, momen ini tak disaksikan langsung oleh istrinya, Enok Rohaenah, 56, yang sudah meninggal dunia.
Menurutnya, selama puluhan tahun, istrinya sangat ingin bertemu anaknya yang hilang tanpa kabar sebelum meninggal dunia. Dirinya sempat punya informasi bahwa keluarga Rini di Malang, tetapi tidak mengetahui alamat lengkapnya. Ditambah lagi istri sedang sakit keras dan ia hanya sebagai tukang ojek demi menghidupi delapan anak.
Treni selama ini tidak tahu kalau pasangan Rini dan Misranto merupakan orangtua angkatnya. Ia pun tidak tahu ibunya sudah meninggal dunia dua tahun lalu.
Kakaknya, Trena, baru tahu setelah melihat unggahan Tik Tok Treni yang selama ini aktif dalam media sosial. Kini Treni berencana datang ke rumah keluarganya di Kota Tasikmalaya, bersama suami dan anaknya memakai kereta api dari Blitar.
"Kalau Treni tiba di Kota Tasikmalaya, keluarga berniat akan membawanya berziarah ke makam ibu kandungnya. Saya tentu akan melepaskan kerinduan bersama anak kandung sendiri setelah berpisah 20 tahun," pungkasnya. (OL-14)
Anak-anak yang tumbuh tanpa kehadiran ayah lebih cenderung mengalami masalah perilaku, depresi, rasa rendah diri, dan kegagalan dalam pendidikan.
KEMENTERIAN Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN menegaskan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari 8 Fungsi Keluarga dalam mewujudkan generasi emas Indonesia.
Baby blues merupakan kondisi yang terjadi akibat perubahan hormon, kelelahan serta mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu.
KEMENTERIAN Agama (Kemenag) meluncurkan program Family Orientation at the Mosque’s Site (Foremost) sebagai strategi baru pembinaan keluarga berbasis masjid.
Semua upaya menjaga keamanan pangan dimulai dari satu hal sederhana: kebersihan.
KNPK Indonesia menilai pentingnya penguatan peran keluarga dalam membentuk karakter dan moralitas manusia Indonesia yang luhur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved