Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Poktan Sejati Nagori Simalungun Belajar Pemupukan Berimbang

Mediaindonesia.com
02/10/2020 09:05
Poktan Sejati Nagori Simalungun Belajar Pemupukan Berimbang
Kelompok Tani Sejati Nagori di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, melaksanakan Sekolah Lapang Sekolah Lapang (SL) IPDMIP Perremuan I.(Ist)

PARA petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sejati Nagori di Desa Jawo Tengah II, Kecamatan Hatonduhan, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, melaksanakan Sekolah Lapang (SL) IPDMIP (Integrated Participatory Development And Management Of Irrigation) Pertemuan I.

Kegiatan tersebut membahas cara mengaplikasikan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS). Petani diharapkan dapat menerapkan pemupukan berimbang

SL dilaksanakan di halaman rumah petani, 29 September 2020. Peserta terdiri atas 30 peserta, 15 laki- laki dan 15 perempuan. Materi PUP dan PUTS disampaikan oleh penyuluh lapangan (PPL) yang sudah pernah mengikuti Bimbingan Teknis Pengelolaan Kesuburan Lahan yang dilaksanakan di BPP Panei Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, dengan SL diharapkan para petani dapat menerapkan teknologi tepat guna dan berkelanjutan. 

“Sehingga dapat mendukung tercapainya swasembada beras berkelanjutan sesuai. Serta turut mendukung ketahanan pangan nasional,” tutur Mentan SYL.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan pemupukan berimbang merupakan salah satu teknologi yang harus diterapkan oleh para petani dalam meningkatkan produktivitas tanaman padi.

“Dengan pemupukan berimbang tanaman padi tidak mendapatkan pupuk yang berlebihan dan juga tidak kekurangan pupuk.  Kelebihan pupuk menyebabkan tanaman padi rebah, patah, dan mudah terserang OPT dan produksi tidak optimal, demikian juga jika kekurangan pupuk, maka akan menyebabkan stunting, rentan OPT, dan produksi rendah,” katanya.   

Lewat kegiatan ini, peserta sekolah lapang diharapkan dapat menguasai paket teknologi agribisnis pertanian baik on farm maupun off farm. Peserta juga dibimbing dalam penggunaan PUTS untuk menentukan kadar NPK dan penetapan pH tanah.  

Dari hasil praktek pengujian tanah yang  dilaksanakan, diperoleh hasil bahwa  tanah Poktan Sejati mempunyai kandungan N yang Rendah , dan direkomendasikan 300 kg/Ha.  Untuk kandungan P diperoleh hasil baha kandungan P Tinggi, dan direkomendasikan 50 kg SP 36/Ha.  

Sedangkan hasil pengujian terhadap kandungan K, diperoleh bahwa kandungan K sedang dan di rekomendasikan 50 Kg Kcl/Ha.  Hasil pengujian terhadap pH, diperoleh bahwa pH tanah = 5-6 ( agak asam) sehingga direkomendasikan pemberian jerami 5 ton/Ha.   

Menurut Dedi, hasil pengujian ini akan menjadi acuan  dalam budidaya tanaman padi  pada pemupukan padi sawah pada areal demontrasi plot yang telah ditentukan, sehingga para peserta dapat melihat produktivitas tanaman padi yang diberi pemupukan sesuai dengan hasil pengujian yang telah dilakukan.  

Hadir dalam pertemuan tersebut Koordinator BPP Sando Sinaga, Kabid Penyuluhan Syahril, Penyuluh Kabupaten Nurpede Sihombing, Mesdi dan Kadar Sitomorang. 

Pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan dengan materi penyuluhan lanjutan yang relevan. Sehingga, pada akhir pelaksanaan sekolah lapang para petani diharapkan mampu menguasai dan mengaplikasikannya. 

Hal ini berkaitan dengan program pemerintah untuk memunculkan petani milineal yang mandri, berkelanjutan dan mampu menjadi agen perubahan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di Kabupaten Simalungun. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya