Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Banjir Bandang Hantam 12 Desa di Tiga Kecamatan di Sukabumi

Benny Bastiandy
23/9/2020 13:10
Banjir Bandang Hantam 12 Desa di Tiga Kecamatan di Sukabumi
PMI mengerahkan satu unit mobil hugglund di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jabar.(MI/Benny Bastiandy)

BANJIR bandang pada Senin (21/9) petang di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tak hanya menerjang sejumlah desa di Kecamatan Cicurug. Bencana serupa juga terjadi di Kecamatan Parungkuda dan Cidahu dalam waktu bersamaan.

Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, hingga Selasa (22/9), dampak bencana banjir bandang akibat meluapnya aliran Sungai Citarik-Cipeuncit bersamaan curah hujan tinggi,
menerjang 12 desa di 3 kecamatan.

Di Kecamatan Cicurug, wilayah yang diterjang banjir bandang berada di Desa Cisaat, Desa Pasawahan, Kelurahan Cicurug, Desa Mekarsari, dan Desa Bangbayang. Di Desa Cipari, lokasinya berada di Kampung Cipari. Sebanyak 40
rumah terendam luapan air serta sejumlah mobil dan sepeda motor terbawa hanyut. Sebanyak 120 jiwa terdampak bencana tersebut.

Di Desa Pasawahan sebanyak 200 rumah yang dihuni 210 kepala keluarga di Kampung Cibuntu, juga terendam. Di kampung ini dua orang warga diketahui bernama Anang, 25, dan Jeje, 60, terbawa hanyut. Sedangkan 20 orang warga lainnya mengalami luka-luka.

Di Kelurahan Cicurug, banjir bandang menerjang Kampung Aspol. Sebanyak 4 unit rumah terbawa hanyut, termasuk 1 orang warga bernama Wasim, 60, juga ikut hanyut. Saat ini sebanyak 16 jiwa terdampak bencana tersebut.

Sementara di Desa Mekarsari, banjir bandang menerjang Kampung Nyangkowek dan Kampung Lio. Di Kampung Nyangkowek sebanyak 10 unit rumah yang dihuni 40 jiwa terendam. Sedangkan di Kampung Lio terdapat 30 rumah atau 90 jiwa yang terendam. Di Desa Bangbayang, banjir bandang merendam 5 rumah di Perumahan Setia Budi.

Di Kecamatan Parungkuda, banjir bandang merendam 4 rumah dan 1 musala serta memutus jembatan penghubung di Kampung Bojong Astana, Desa Langensari. Sedangkan di Desa Kompa, sebanyak 2 unit rumah dan 1 musala juga ikut
terendam. Satu buah jembatan penghubung Kecamatan Parungkuda dengan Bojonggenteng dan Cidahu, juga terputus.

Di Kecamatan Cidahu, luapan air Sungai Citarik-Cipeuncit merendam 4 rumah di Kampung Bojong Astana di Desa Babakanpari. Di Desa Pondokkaso Tengah, banjir bandang terjadi di Kampung Bantar yang menyebabkan 9 unit rumah
terendam dan 3 buah jembatan penghubung antardesa kondisinya rusak berat.

Wilayah lain yang terdampak banjir bandang berada di Desa Pondokkaso Tonggoh. Sebuah jembatan penghubung desa rusak berat. Di Kampung Cibojong Desa Jayabakti, 1 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang, dan 1 jembatan
penghubung wilayah desa terputus. Sedangkan di Desa Cidahu, 1 unit rumah rusak sedang, sebuah TPT jebol, dan 1 buah jembatan penghubung antar desa rusak berat.

"Hasil pendataan sementara hingga Selasa (22/9), dampak banjir bandang terjadi di 5 desa di Kecamatan Cicurug, 2 desa di Kecamatan Parungkuda, dan 5 desa di Kecamatan Cidahu," kata Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani, Rabu (23/9).

Sementara itu dua dari tiga korban hanyut sudah ditemukan. Mereka teridentifikasi Jeje, 60, warga Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan dan Wasim, 60, warga Kampung Aspol Kelurahan Cicurug. Sedangkan satu korban lagi atas
nama Anang, 25, masih dalam proses pencarian.

"Kami sudah menetapkan status tanggap darurat bencana selama tujuh hari ke depan," tandas Anita. (OL-13)

Baca Juga: Beda Pandang Sebab Banjir Bandang

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya