Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Cegah Covid Pemkot Cirebon Ogah PSBB Lagi, Bikin Ekonomi Lesu

Nurul Hidayah
10/9/2020 17:30
Cegah Covid Pemkot Cirebon Ogah PSBB Lagi, Bikin Ekonomi Lesu
Walikota Cirebon, Nashrudin Azis(MI/Nurul Hidayah)

PEMERINTAH Kota Cirebon, Jawa Barat memilih menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Daripada menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kendati kasus positif Covid-19 di sana menunjukkan angka kenaikan signifikan.

"Permasalahan covid-19 ini, seperti sedang menghadapi buah simalakama," ungkap Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, Kamis (10/9). Untuk penanganan permasalahan Covid-19 di setiap daerah berbeda-beda. Jadi tidak bisa mencontoh daerah lain, namun didasari situasi dan kebutuhan di Kota Cirebon.

Untuk itu Azis berpendapat lebih baik menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) dengan secara disiplin menjalankan protokol kesehatan. "Menjalankan protokol kesehatan secara ketat jauh lebih baik ketimbang kita menerapkan PSBB," ungkap Azis.

Alasannya, ungkap Aziz, tidak ada jaminan penerapan PSBB bisa menurunkan penularan corona. Yang bisa terjadi justru penurunan ekonomi. "Ekonomi melorot. Saya khawatir masyarakat tidak tahan," ungkap Azis. Hingga akhirnya mereka justru keluar rumah lagi untuk mencari nafkah.

Untuk itu, lanjut Azis, yang terpenting saat ini menggugah kesadaran masyarakat Kota Cirebon bahwa covid-19 masih terjadi. "Angkanya juga masih tinggi," ungkap Azis.

Bahkan dari 22 kelurahan di Kota Cirebon 18 kelurahan sudah berstatus zona merah. Untuk itu, peran serta masyarakat dibutuhkan untuk bersama-sama turut serta melakukan pencegahan penyebaran covid-19 lebih luas lagi.

"Supaya kami tidak mengambil keputusan PSBB lagi," ungkap Azis.

Dalam waktu dekat menurut Azis bersama dengan forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) Kota Cirebon akan melakukan rapat untuk mengambil keputusan bersama mengenai langkah apa yang perlu diambil di tengah-tengah angka covid-19 yang makin tinggi. (OL-13)

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Singapura Bertambah 63



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik