Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Meski Masih Positif Covid-19, Warga Halut Nekad Ikut Tes CPNS

Hijrah Ibrahim
04/9/2020 06:49
Meski Masih Positif Covid-19, Warga Halut Nekad Ikut Tes CPNS
AW. salah satu peserta SKB CPNS yang positif covid-19, saat mengikuti seleksi di teras lokasi tes dikawal petugas yang mengenakan APD.(Ist)

MESKI masih positif covid-19, seorang warga Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, berinisial AW, bersikeras mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), yang berlangsung pada Kamis (3/9).

AW merupakan petugas kesehatan berstatus Tenaga Kontrak Daerah (TKD) yang bertugas di Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo, Halmahera Utara.

AW diketahui positif covid-19, beberapa waktu lalu, bersama Petugas RSUD lainnya dan berstatua Orang Tanpa Gejala (OTG).

Baca juga: Penularan Makin Tinggi, Sumut Minta Bantuan Lab PCR

"Meski positif covid-19, AW tetap mengikuti SKB karena statusnya OTG. Hanya saja, ia dipisahkan dari peserta lain saat pelaksanaan tes yakni di teras lokasi tes, di SMA Kristen Tobelo, dan dikawal tenaga kesehatan yang mengenakan APD lengkap," ungkap Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Halut Efraim Oni Hendrik kepada wartawan.

Efraim menambahkan, awalnya, peserta yang lolos Tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sebelum wabah covid-19 menyebar terdapat 172 peserta yang
lolos Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) tetap tes terakhir (SKB) ini dua orang diyatakan absen dalam pelaksanaan seleksi.

"Dua orang yang tidak mengikuti tes terakhir adalah atas nama Apolos tanpa alasan sama sekali. Sedangkan Ceppy Efraim Boly tidak masuk karena lebih memilih bekerja di PT NHM (perusahaan tambang emas di Halut," ujar Efraim

Sementara itu, agenda seleksi SKD yang dilaksanakan tetap mengikuti standar protokol kesehatan covid-19. Sebelum tes, peserta diwajibkan melakukan karantina mandiri selama 14 hari.

"Seleksi SKB ini berbeda pada saat kita melakukan di SKD, beberapa bulan lalu. Kali ini, seleksi SKB dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19 yang ketat seperti menggunakan masker, pengecekan suhu tubuh, dan cuci tangan pakai hand sanitizer serta pembatasan jumlah peserta. Yang sebelumnya dalam satu ruangan ada 60 orang, sekarang hanya 30 orang per ruangan," tandas Efraim. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya