Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kasus Covid-19 Melonjak, Pekanbaru Siap Berlakukan PSBB Mikro

Rudi Kurniawansyah
02/9/2020 17:47
Kasus Covid-19 Melonjak, Pekanbaru Siap Berlakukan PSBB Mikro
Ilustrasi(DOK MI)

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Pekanbaru bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau siap memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) atau karantina wilayah terbatas. Hal itu sebagai langkah kian melonjaknya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang mencapai lebih dari 1.200 kasus selama Agustus lalu.

"Penerapan pembatasan sosial berskala mikro akan kami berlakukan di wilayah yang tingkat kerawananannya tinggi atau zona merah. Itu tergantung dari hasil analisa dari tim pakar epidemiologi Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau," kata Wali Kota Pekanbaru Firdaus, Rabu (2/9).

Ia menjelaskan, pemberlakuan PSBB berskala mikro atau kecil terkait perkembangan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang belakangan ini kian meningkat di Pekanbaru. Meskipun secara umum sejumlah kawasan Kota Pekanbaru berada pada zona orange. Namun, masih terdapat kecamatan yang berada pada zona merah atau tingkat kerawanan tinggi Covid-19.

"Kita terapkan dalam wilayah tertentu. Apakah itu kecamatan ataupun per kelurahan," ujar Firdaus.

Ia mengatakan penetapan wilayah PSBM selanjutnya tergantung dari hasil analisa dari tim epidemiologi Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau. Sejauh ini, tim pakar tersebut masih melakukan pemetaan wilayah mana yang jumlah kasus konfirmasi Covid-19 tinggi dan wilayah rawan penyebaran.

"Itu tugas tim terpadu antara Pemprov Riau dan Pemkot Pekanbaru. Dari hasil keputusan dua tim tersebut nanti penerapan PSBM kita laksanakan. Gubernur menyampaikan, apakah Pekanbaru siap untuk PSBM, saya nyatakan siap. Apa pun kebijakan mesti kompak dalam menerapkannya," tegas Firdaus.

Ia mengungkapkan, penerapan PSBM diharapkan dapat diberlakukan pada bulan ini. Pengusulan wilayah PSBM itu akan diajukan ke Pemprov Riau pada awal bulan dan selanjutnya dianalisa oleh tim pakar.

Menurut Firdaus, selain penerapan PSBM, untuk mengatasi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19, pihaknya juga fokus dalam pengendalian pandemi Covid-19 dengan meningkatkan sarana prasarana pelayanan, dan melakukan tes swab massal.

Sementara itu, meski mengalami lonjakan kasus terkonfirmasi Covid-19 yang cukup signifikan namun jumlah pasien positif yang sembuh di Riau terus bertambah. Hingga Selasa (1/9) di Riau terdapat penambahan 82 kasus terkonfirmasi Covid-19 dan terdapat penambahan 20 pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

"Sebanyak 20 pasien sembuh namun ada kabar duka, terdapat penambahan 1 pasien yang dinyatakan meninggal dunia karena Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Riau Mimi Yuliani Nazir.

Ia menjelaskan, sebanyak 20 pasien yang sembuh berasal dari empat daerah yaitu Pekanbaru, Kampar, Pelalawan, dan Rokan Hulu. Sedangkan sampai saat ini di Riau total terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 1.843 kasus. Isolasi mandiri 472 orang, rawat di rumah sakit 388 orang, sembuh 1.029 orang, dan 35 meninggal dunia.

Adapun, lanjut Mimi, suspek atau pasien dalam pengawasan (PDP) yang isolasi mandiri berjumlah 5.784 orang, isolasi di RS berjumlah 71 orang. Kemudian selesai isolasi berjumlah 10.097 orang, meninggal dunia berjumlah 43 orang. "Sehingga total suspek berjumlah 15.995 orang," ujar Mimi. (R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya