Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Warga 49 Desa di Klaten Terancam Krisis Air Bersih

Djoko Sardjono
28/8/2020 10:56
Warga 49 Desa di Klaten Terancam Krisis Air Bersih
Penyaluran bantuan air bersih untuk warga desa di Kabupaten Klaten yang mengalami kekeringan.(MI/Djoko Sardjono)

WARGA 49 desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, terancam krisis air bersih akibat kemarau. Sementara, lima desa kekeringan kini telah digelontor bantuan (dropping) air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten. Kepala Pelaksana BPBD Klaten Sip Anwar saat dikonfirmasi mediaindonesia.com, Jumat (28/8) menyebutkan sebanyak 49 desa terancam krisis air di musim kemarau dan tersebar di 11 kecamatan.

Adapun 49 desa rawan kekeringan itu tersebar di Kecamatan Kemalang (5 desa), Karangdowo (5 desa), Jatinom (6 desa), Manisrenggo (2 desa), Trucuk (3 desa), Karangnongko (1 desa), Bayat (13 desa), Pedan (2 desa), Prambanan (1 desa), Cawas (1 desa), dan Gantiwarno (1 desa). Namun saat ini dari 49 desa yang terancam krisis air bersih baru tujuh desa yang digelontor bantuan air bersih. Yaitu, Desa Bandungan dan Temuireng di Kecamatan Jatinom, serta Desa Kendalsari, Sidorejo, Tlogowatu, Tegalmulyo, dan Tangkil di Kecamatan Kemalang.

baca juga: Swadaya Warga Atasi Krisis Air Bersih

"Hingga Rabu, 26 Agustus, BPBD Klaten telah mengirim bantuan air bersih sebanyak 272 tangki berkapasitas 5.000 liter ke tujuh desa yang mengalami kekeringan di Kecamatan Jatinom dan Kemalang,"jelasnya.

Puncak kemarau tahun ini diperkirakan pada Agustus-September. Untuk penanangan daerah rawan kekeringan, BPBD Klaten kini rutin tiap hari melakukan kegiatan pengiriman (dropping) air untuk membantu warga desa rawan kekeringan yang kesulitan mendapatkan air bersih. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik