Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Mengawal Pilkada, Mencegah Penjangkitan

YH/SL/DW/PO/OL/N-3
27/8/2020 05:50
Mengawal Pilkada, Mencegah Penjangkitan
Mendagri M Tito Karnavian saat memimpin Rakor Persiapan Pilkada Serentak Tahun 2020 dan Pengarahan Satgas Covid-19 di Kota Jambi, kemarin.(MI/Solmi)

MENTERI Dalam Negeri M Tito Karnavian terus menyemangati daerah untuk tetap menggelar pilkada pada 9 Desember. Kemarin, dia datang ke Sumatra Barat dan Jambi.

Menurutnya, akhir Mei lalu, Komisi Pemilihan Umum dan Kementerian Dalam Negeri telah memutuskan pilkada digelar pada 9 Desember. Setelah tiga bulan, keputusan itu tidak berubah meski pandemi covid-19 belum mengendur.

“Sampai sekarang, permintaan untuk memundurkan pilkada terus ada. Pandemi jadi alasannya,” aku Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian, saat berada di Padang, Sumatra Barat, kemarin.

Keteguhan itu juga sudah mendapat dukungan DPR RI sebagai yang mewakili suara rakyat. “Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah juga memahami,” lanjutnya.

Ia kembali mengulang alasan bahwa tidak ada yang tahu persis kapan pandemi melandai. Sementara itu, di sisi lain, jika terus diundur, roda pemerintahan daerah akan terus-terusan dijabat pelaksana tugas.

Ketika melanjutkan kunjungan ke Jambi, Tito juga menyatakan pilkada menjadi bagian tidak terpisahkan dalam penanganan covid-19.

“Pilkada di tengah pandemi juga sebagai ujian dan untuk memilih kepala daerah yang mampu menangani pandemi dan dampak sosial ekonominya. Diharapkan bakal calon kepala daerah beradu ide dan gagasan untuk penanganan covid-19,” tandasnya.

Untuk sukses dua gawe besar tersebut, Mendagri menegaskan sangat penting untuk menerapkan protokol kesehatan dalam setiap tahapan pilkada. “Harus dicegah sehingga tidak menjadi klaster baru.”

Di sisi lain, tahapan pilkada terus bergulir. Partai-partai mulai mengelus-elus jago mereka.

Ketua Partai NasDem Sumatra Selatan Herman Deru misalnya, kemarin, ia menyerahkan surat keputusan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang didukung untuk 7 kabupaten dan kota. “Anda harus meningkatkan popularitas, disukai, dipercaya, dan akhirnya dipilih,” ungkapnya.

Sementara itu, di Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur, NasDem memilih berkoalisi dengan PKB. Mereka meng­usung pasangan Nikodemus N Rihi Heke-Yohanis Uly Kale. “Kami yakin, paket ini bisa memenangi pilkada,” kata Sekretaris NasDem NTT, Alexander Ofong.

Di Bali, pengurus NasDem melakukan kunjungan ke kader di 6 kabupaten dan kota. “Ini konsolidasi politik untuk memenangi pilkada,” kata Ketua NasDem Bali Julie Sutrisno. (YH/SL/DW/PO/OL/N-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik