Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Jelang Belajar Tatap Muka, Guru SMA/SMK di Kota Sukabumi Swab Test

Benny Bastiandy
20/8/2020 11:15
Jelang Belajar Tatap Muka, Guru SMA/SMK di Kota Sukabumi Swab Test
suasana sekolah tatap muka(MI/VICKY GUSTIAWAN )

KOTA Sukabumi, Jawa Barat, terus memantapkan persiapan menghadapi rencana pembelajaran tatap muka. Satu di antara bentuk persiapan itu yakni melaksanakan tes usap (swab) bagi guru SMA sederajat.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana, mengatakan pelaksanaan tes swab bagi kalangan guru merupakan salah satu syarat utama bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka setelah sebelumnya dilakukan verifikasi ke semua sekolah. Terdapat 34 sekolah tingkat SMA sederajat yang sudah dinyatakan lolos verifikasi.

"Maka sebagai syarat, perintah dari Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi, sebanyak 10% dari guru yang akan mengajar nanti harus melakukan tes swab," kata Wahyu, Kamis (20/8).

Pelaksanaan tes usap digelar dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan Rabu (19/8) di halaman kantor Dinas Kesehatan Kota Sukabumi. Terdapat sebanyak 107 orang guru yang mengikutinya.

"Sebanyak 107 orang guru SMA sederajat ini berasal dari 15 sekolah," tuturnya.

Sedangkan tes usap tahap kedua akan dilaksanakan pekan depan. Selain melaksanakan tes usap, Tim Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi juga akan melakukan tracing kasus-kasus sebelumnya.

"Setelah hasil swab ini selesai, maka nanti akan diputuskan dilaksanakan atau tidaknya belajar tatap muka," pungkasnya.

baca juga: Hanya Satu Kabupaten di Maluku Utara Diizinkan Belajar Tatap Muka

Sementara itu, berdasarkan data pada Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Sukabumi, per Rabu (19/8) jumlah pasien terkonfirmasi positif bertambah lagi 5 orang. Dengan begitu, total terdapat sebanyak 117 pasien terkonfirmasi positif. Dari jumlah itu, sebanyak 103 pasien dinyatakan sembuh dan 14 pasien lainnya masih menjalani isolasi. Penambahan juga terjadi pada pasien kasus suspek sebanyak 1 orang. Total terdapat 99 pasien kasus suspek. Sebanyak 96 orang masih menjadi isolasi dan 3 orang dinyatakan selesai. (OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik