Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Satgas Ingatkan Hati Hati Membuka Sekolah Tatap Muka

Faishol Taselan
10/8/2020 18:35
 Satgas Ingatkan Hati Hati Membuka Sekolah Tatap Muka
Sejumlah siswa kelas 6 SDN Sumberaji 2 mengerjakan tugas pelajaran sekolah secara daring di kawasan makam Dusun Ngapus, Jombang, Jatim.(ANTARA/SYAIFUL ARIF)

SATGAS Penanganan Covid-19 Jatim meminta pembelajaran tatap muka untuk  siswa sekolah hendaknya dilakukan secara hati-hati. Daerah juga harus berada pada posisi zona hijau.

"Pembukaan sekolah tatap muka harus menunggu wilayah tersebut menjadi zona hijau," kata Ketua Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuadi di  Surabaya, Senin (10/8).

Menurut Jony, penentuan tatap muka harus hijau dulu, Rate of Transmision (Rt) haru di bawah 1 dulu. Artinya, penularan turun atau tidak ada case, sehingga kans timbulnya penyakit itu kecil.

"Kita harus belajar dari pengalaman Tiongkok saat membuka pendidikan tatap muka. Meski dibuka dengan protokol ketat, justru masih (ada penyebaran kasus baru)," katanya.

Baca juga: DPRD Babel Sepakat KBM Tatap Muka

Kasus pada anak-anak memang rendah di Jatim. Namun, jika sekolah dibuka tanpa mempertimbangkan kajian epidemiologi akan sangat berbahaya. Pihaknya menilai ada perbedaan klinis antara anak-anak dengan orang dewasa. 

"Memang case pada anak-anak tidak banyak. Cuma pada anak-anak klinisnya beda dengan dewasa, sehingga harus hati-hati. Ini karena penerapan protokol kesehatan pada anak-anak sangat sulit, mereka kan kalau udah ketemu temannya seperti itu, makanya harus hati-hati," katanya.

Karena itu, disarankan jika sekolah hendak dibuka, harus dilakukan prakondisi terlebih dahulu. Hal ini dengan melakukan simulasi dengan melihat perilaku anak-anak, adanya proteksi ketat dan evaluasi.

Selain itu, evaluasi ini dilakukan dengan sistem periodisasi testing untuk memastikan apakah ada kasus konfirmasi baru atau tidak.(A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik