Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
JAJARAN Reskrim Polres Kota Bogor bersama Polsek Indihiang dan Polresta Tasikmalaya berhasil membekuk AS, 30, warga Kampung Dadali Lebak, Kota Bogor, Jawa Barat, setelah melarikan diri usai melakukan pembacokan kepada pengendara yang pulang bekerja.
Kejadian itu terjadi Minggu (26/8) pukul 02.00 WIB dini hari ratusan geng motor Moonreker melakukan aksi konvoi kendaraan tepatnya di Jalan BNR Bogor Selatan. Tanpa ada masalah mereka melakukan kekerasan dan penjarahan terhadap lima pengendara motor yang baru saja pulang kerja dengan cara menyabet ke korban dengan cerulit dan samurai. Salah satu korban mengalami luka berat dan kritis.
Katim Jatanras Polres Bogor Kota Iptu Asep Dores mengatakan polisi telah menangkap lima orang yakni B, IM, TJ, TL dan IP. Pelaku lainnya masih diburu dan menangkap satu lagi berinsial AS.
baca juga: Kejati NTT Tingkatkan Penyidikan Kasus Penyelewengan Aset Tanah
"AS adalah pelaku yang paling dahulu melukai korban. Dan barang bukti dilempar ke Sungai Cisadane beerupa celurit dan samurai. Ia kemudian melarikan diri dengan naik bus ke Bandung. Namun pelaku turun di Tasikmalaya untuk bertemu pacarnya. Kami telah berkoordinasi dengan Polresta Tasikmalaya dan Polsek Indihiang menangkap AS saat bertemu pacarnya di SPBU Jalan Rancabango. Ia kini sudah dikembalikan ke Bogor untuk diproses terkait kasus penjarahan, penganiayaan dan pemukulan," terang Iptu Asep Dores, Kamis (6/8).
Pelaku dijerat Pasal 365 tentang pencurian dan tindak kekerasan dengan hukuman 15 tahun. (OL-3)
Tidak ada korban jiwa, tapi jalan penghubung antar Kecamatan tertutup materil tanah longsor dan pohon tumbang
Hujan deras yang terjadi ini tidak menyurutkan para peserta bubar dan mereka tetap bertahan.
Pembentangan bendera tersebut, bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan.
Warga Kampung Pajagan, Kelurahan Cigantang, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat membuat lorong merah putih sepanjang 100 meter.
Penolakan ini terjadi dengan dalih orangtua bayi tidak membawa dokumen seperti Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Identitas Anak (KIA) saat datang ke rumah sakit.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Akibat pengeroyokan itu, beberapa pemuda mengalami luka. Setelah mendapat laporan, Tim Sancang bergerak dan menangkap pelaku.
Polisi masih melakukan penelusuran terhadap beberapa anggota gerombolan pemotor lainnya yang diduga ikut terlibat dalam penyerangan.
Menurut Wakil Direktur Reskrimum Polda Jambi Ajun Komisaris Besar Imam Rachman, perkelahian yang diduga menggunakan senjata tajam itu, diduga direncanakan pada Rabu (16/4) dini hari.
KEPOLISIAN Daerah Jambi dan jajaran tidak akan memberi ampun terhadap berandalan madesu (masa depan suram) yang berkeliaran mengancam atau menyakiti warga dengan senjata tajam.
Pelajar SMK Meninggal Diduga Dianiaya Anggota Geng Motor di Tasikmalaya
Saat ini korban sudah mendapat perawatan di rumah sakit. Pun saat kejadian tersebut ada tiga orang laki-laki yang mengaku diserang geng motor yang jumlahnya banyak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved