Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Ada Wabah Covid-19 Peredaran Narkoba di Jabar Melejit

Benny Bastiandy
05/8/2020 15:10
Ada Wabah Covid-19 Peredaran Narkoba di Jabar Melejit
Ilustrasi(Antara)

PEREDARAN narkoba di Jawa Barat (Jabar) selama masa pandemi covid-19 grafiknya meningkat. Hal itu dibuktikan dengan terungkapnya berbagai kasus narkoba, dengan tersangka dari sindikat internasional.

Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jabar, Brigjen Sufyan Syarif, menuturkan peningkatan jumlah kasus narkoba selama pandemi covid-19 mencapai 200%. Sufyan menyebut kondisi pandemi saat ini ternyata dimanfaatkan sindikat-sindikat narkoba beraksi.

"Ini ada peningkatan. Ternyata masa pandemi dimana orang harus diam,istirahat, ternyata barang (narkoba) ini banyak yang masuk," terang Sufyan seusai meresmikan Desa Bersih Narkoba (Bersinar) di Desa Cipendawa, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Rabu (5/8).

Terbaru, ungkap Sufyan, pengungkapan kasus 200 kg sabu di Cikarang, Bekasi. Pengungkapannya berkat kerja sama dengan Mabes Polri. Sebelumnya terungkap juga penyelundupan 400 kg sabu di Sukabumi, 4 kg sabu di Bandung, 50 kg ganja di Bogor, 60 kg ganja di Cianjur, dan di Karawang kasus 100 kg ganja serta 160 ribu butir ekstasi.

"Kasus ini terungkap selama masa pandemi covid-19. Peningkatannya bisa hampir 200% selama pandemi ini," tutur Sufyan.

BNNP Jabar memetakan jalur peredaran di wilayah itu terbagi menjadi tiga. Jalur itu terdiri dari utara, tengah, dan selatan.

"Jalur selatan banyak ganja dan sebagian sabu, jalur tengah sabu, dan jalur utara obat-obatan terlarang seperti PCC (Paracetamol, Caffeine, Carisoprodo)," ujar Sufyan.

Sufyan menuturkan, ganja kebanyakan dipasok dari Aceh. Sementara sabu kebanyakan dipasok sindikat internasional seperti dari China, Myanmar, bahkan dari Iran.

"Sindikat (narkoba) itu banyak cara dan banyak akal. Ini bukan hanya (sindikat) nasional, tapi sudah internasional," tuturnya.

BNNP Jawa Barat menaruh perhatian khusus terhadap kerawanan peredaran narkotika di wilayah Cianjur, selain di Bandung dan Depok. Sebab, kurun beberapa waktu terakhir relatif cukup banyak juga pengungkapan kasus dan tersangka yang diamankan di wilayah Cianjur.

"Ini berdasarkan tersangka yang pernah kita tangkap dan penggunaannya. Berarti kan penggunanya juga banyak di sini (Cianjur). Saya sudah laporkan ke pak Gubernur peta-peta itu. Saran pak Gubernur, penanggulangan narkoba akan dibuat seperti penanggulangan covid-19," tegasnya.

Sufyan mengapresiasi dukungan Pemkab Cianjur serta unsur Forkopimda terhadap berbagai program bersama BNNK Cianjur untuk memerangi peredaran narkoba. Telah terbentuk satu sistem jaringan regulasi penanggulangan dan rehabilitasi narkoba hingga ke tingkat desa/kelurahan, RW, RT, bahkan ke rumah-rumah.

"Peredaran narkoba di Jawa Barat itu bukan main-main. Makanya, kami tegaskan, tangkap pengedarnya, sembuhkan penggunanya, dan cegah peredarannya. Adanya Desa Bersinar di Desa Cipendawa ini mudah-mudahan jadi percontohan di Jabar dan nasional. Kami yakin ini akan efektif menyadarkan masyarakat karena ada budaya lokal yang diterapkan," pungkasnya.

Kepala BNNK Cianjur, AKB Basuki, menambahkan secara spesifik, penerapan Desa Bersinar di Desa Cipendawa setelah adanya regulasi, maka akan dibuat perencanaan dan pengorganisasian. Setelah itu operasional dan pelaporan.

"Dari perencanaan ini kita buat struktur organisasi yang dibuat Kepala Desa Cipendawa berdasarkan surat keputusan tentang kelompok kerja," terang Basuki. (OL-13)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya