Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Covid-19 Jateng Terus Naik, Ada Daerah Enggan Lakukan Tes Massal

Akhmad Safuan
02/8/2020 13:57
Covid-19 Jateng Terus Naik, Ada Daerah Enggan Lakukan Tes Massal
Tim Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan COVID-19 mengambil sampel Aparatur Sipil Negara (ASN) saat tes usap (swab test) massal di Tegal(ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

KASUS covid-19 di tiga daerah yakni Kota Semarang, Kabupaten Demak dan Jepara masih tertinggi di Jawa Tengah. Hal ini perlu mendapat perhatian serius karena terdapat daerah yang enggan melakukan test massal lantaran khawatir ketahuan memiliki jumlah kasus covid-19 yang besar.

Hingga Minggu (2/8), kasus covid-19 di Jawa Tengah masih cukup tinggi. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jateng tercatat masih mencapai 9.668 kasus dengan pasien sembuh 5.703 orang (58,99%), masih dirawat 3.097 orang (32,03%) dan meninggal 868 orang (8,98%).

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengungkapkan kasus covid-19 semakin besar karena terus dilakukan test massal, namun sayang masih ada kepala daerah yang enggan untuk melakukan rapid dan swab test, sehingga membuat cukup kesulitan untuk mendeteksi dari unsur pejabat pemerintah.

Selain itu, lanjut Ganjar, juga masih ada daerah yang tidak lakukan test massal karena khawatir angka kasus covid-19 di daerahnya diketahui membengkak.

"Saya minta lebih baik jujur dan apa adanya, sehingga setiap persoalan segera dapat ditangani secara dini dan cepat tanpa menunggu sudah terjadi ledakan kasus," imbuhnya.

Sementara itu, tiga daerah yakni Kota Semarang, Kabupaten Demak dan Jepara masih merupakan daerah dengan jumlah kasus tertinggi bahkan pasien covid-19 di Jepara tidak tertampung di tiga rumah sakit yang ada, sedangkan puluhan orang menunggu rujukan ke rumah sakit lain.

Baca juga: 50 Persen Pasien Covid-19 Jawa Tengah Sembuh

Data dari Dinas Kesehatan Jepara, dari total kasus covid-19 sebanyak 1.082 orang, hingga kini masih 279 orang masih positif korona yakni 51 orang dirawat di rumah sakit di Jepara, 39 orang rumah sakit luar daerah dan 189 orang isolasi mandiri. Kemudian, 718 orang sembuh dan 67 orang meninggal.

Masih di Kabupaten Jepara, terbatasnya daya tampung khusus untuk pasien covid-19 di beberapa rumah sakit utama juga mengakibatkan puluhan pasien menunggu rujukan seperti RSUD RA Kartini Jepara dari kapasitas 16 tempat tidur terdapat 16 pasien PDP, 7 pasien covid-19 dan 7 orang menunggu rujukan.

Di RSUD Rehatta Kelet Jepara dari kapasitas 20 tempat tidur terdapat 3 pasien PDP, 48 pasien covid-19 dan 31 orang menunggu rujukan, RSI Sultan Hadlirin Jepara dari kapasitas 3 tempat tidur jumlah pasien PDP 8 orang, 6 pasien covid-19 dan 11 orang menunggu rujukan.

"Kasus covid-19 di daerah ini secara umum menurun cukup besar, namun angka masih tinggi terutama isolasi mandiri di rumah," katajJuru bicara Gugus Tugas Kabupaten Jepara M Fakhrudin.

Demkian juga di Kabupaten Demak, jumlah total kasus covid-19 hingga kini mencapai 900 orang dengan 265 orang jalani isolasi mandiri, 13 orang dirawat di rumah sakit Demak dan 45 orang di luar daerah dengan tingkat kesembuhan mencapai 422 orang serta meninggal 155 orang.

Kasus covid-19 tertinggi masih terjadi di Kota Semarang, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan, Kota Semarang tercatat meningkat dibanding sehari sebelumnya sebannyak 639 orang menjadi 657 orang yakni 493 orang warga Semarang dan 164 orang warga dari luar daerah.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan kondisi kasus covid-19 masih cukup tinggi, meskipun terus mengalami perubahan naik dan turun setiap hari selama sepekan terakhir, namun pasien sembuh cukup besar yakni mencapai 2.980 orang yakni 2.476 dari Semarang dan 504 orang dari luar kota.

"Selain terus memacu kesembuhan, kita juga terus lakukan test rapid massal dan trancking kasus yang ada, pengawasan ketat pelaksanaan protokol kesehatan juga dilakukan di berbagai tempat publik oleh Satgas dan Satpol PP," ujar Hendrar.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik