Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SELAMA masa pandemi covid-19 para peserta didik dituntut untuk belajar daring dari rumah. Namun, kondisi serba keterbatasan dialami sejumlah pelajar di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Beruntung ada warga yang merelakan jaringan wifi nya dipakai mereka untuk belajar.
Demi tugas sekolah, mereka bergantian memakai smartphone hingga menumpang jaringan internet ke rumah warga. Kegiatan ini menjadi rutinitas para pelajar setiap pagi dan sore di sana.
Seperti yang dilakukan oleh Carolus Ayub Moan Kaki,siswa SMK Negeri I Maumere kelas X terpaksa harus menumpang jaringan wifi di rumah tetangganya. Kebetulan handphone yang dimilikinya tidak memiliki pulsa data.
Ia mengaku setiap pagi dirinya harus pergi ke rumah tetangga untuk menumpang jaringan internet wifii agar bisa mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Hal ini juga dilakukan oleh beberapa temannya.
"Saya punya handphone. Hanya tidak ada pulsa data. Orang tua saya pekerjaannya sebagai tukang ojek. Jadi tiap pagi saya harus pergi ke rumah tetangga untuk numpang jaringan internet wifi agar bisa kerja tugas yang diberikan oleh bapak ibu gurunya," tandas Ayub saat ditemui mediaindonesia.com, Selasa (28/7)
Ayub mengaku dalam sehari dirinya harus mengerjakan tugas empat mata pelajaran. Usai mengerjakan tugas, ia langsung foto tugasnya yang dikerjakan disebuah buku tulis. Selanjutnya ia langsung mengirim tugas tersebut ke link yang sudah dikirim oleh bapak ibu guru kepadanya.
"Saya sangat bersyukur sekali, ada warga yang memberikan kami kode wifi sehingga kita bisa kerjakan tugas. Kami kerja tugas juga di bawah pohon mangga. Kebetulan ada warga yang merelakan tempat mereka untuk kami kerjakan tugas. Semoga mereka masuk surga," ujar Ayub.
Berbeda dengan Ayub, Novita Temi siswa SMPN Alok Maumere kelas VII yang berasal dari keluarga kurang mampu ini diketahui seringkali harus numpang handphone milik teman-temannya saat mengerjakan tugas.
Kepada mediaindonesia.com, Novita mengaku dirinya tidak memiliki handphone karena tidak bisa membeli. Mengingat ibunya sudah meninggal dan ayah pergi merantau.
"Saya tidak punya handphone. Setiap hari saya harus ikut teman. Kebetulan handphone temannya juga tidak punya pulsa data. Jadi kalau mau kerja tugas, saya dengan teman pergi sama-sama untuk numpang jaringan internet wifi
milik warga," ujar dia.
Selesai kerjakan tugas, ia mengaku langsung mengirim tugas tersebut ke whatsapp milik gurunya melalui handphone temannya. " Saya senang sekalimeskipun tidak ada handphone, saya bisa dibantu oleh teman sehingga saya
bisa kerjakan tugas. Saya juga bersyukur sekali, warga yang punya wifi bisa berikan kode kepada teman yang punya handphone," papar Novita
Berdasarkan pantauan mediaindonesia.com, sejumlah anak belajar di bawah pohon mangga karena di sekitar tempat itu ada jaringan internet wifi milik warga setempat. Pemilik wifi memberi izin bagi anak-anak agar memanfaatkan jaringan internetnya agar mereka bisa belajar.
Sementara itu, pemilik pohon mangga lalu mengeluarkan kursi dari rumahnya agar para pelajar ini bisa duduk untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh bapa ibu guru mereka. (OL-13)
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Jadi tutor online sukses! Panduan lengkap mengajar pelajaran sekolah, tips menarik siswa, dan raih penghasilan tambahan dari rumah. Pelajari caranya!
Tersedia layanan design & build, sebuah solusi lengkap dari awal hingga akhir bagi bunda yang ingin mewujudkan berbagai ide kreatifnya.
Program kuliah online bisa menjadi alternatif cara bagi para pekerja untuk meraih gelar sarjana. Seperti apa prosesnya?
Sebagai salah satu penyelenggara pendidikan vokasi, LKP juga dituntut untuk bisa menyesuaikan diri dan terus bertransformasi
Peluang edutech tetap ada namun membutuhkan perhitungan bisnis cermat.
Prod1gy menjanjikan para pengajar mendapatkan penghasilan tambahan dengan terkoneksi dengan banyak murid.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved