Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pascabanjir Luwu Utara, Anak-anak Jalani Trauma Healing

Lina Herlina
26/7/2020 13:19
Pascabanjir Luwu Utara, Anak-anak Jalani Trauma Healing
Anak-anak korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan menjalani trauma healing dengan didampingi para petugas.(Istimewa)

BANJIR bandang yang melanda enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan 13 Juli lalu, masih menyisakan trauma bagi mereka yang mengalaminya. Baik pada orang dewasa, terlebih pada anak-anak. Trauma pada korban bencana alam tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Agar para korban bisa melanjutkan kehidupannya secara normal tanpa dihantui rasa takut. Sehingga dibutuhkan trauma healing atau pemulihan trauma pasca terjadinya banjir bandang.

Karenanya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana (PPAPPKB) Sulsel pun melakukan trauma healing khusus pada anak-anak di sana. Menurut Kepala Dinas PPAPPKB Sulsel, Iqbal Suhae, trauma healing dapat dilakukan dengan beberapa metode, seperti melalui play therapy. Dengan metode itu, anak-anak diajak untuk mengatasi traumanya melalui media permainan.

"Dengan mengajak mereka bermain bisa membantu mengalihkan fokus anak dari situasi tidak kondusif menjadi menerima situasi yang sedang ia hadapi saat ini. Untuk metode lainnya, bisa dilakukan lewat tari, dan bernyanyi bersama. Dengan tari, anak-anak dapat mengekspresikan emosi yang ada di dalam dirinya," ungkap Iqbal, Minggu (26/7).

Ia menambahkan, trauma healing menjadi salah satu kebutuhan vital bagi para korban bencana banjir. Dengan trauma healing korban diharapkan bisa benar-benar sembuh dari traumanya dan bisa menjalani kembali kehidupannya sebagaimana sebelum mengalami bencana

"Mereka anak-anak perlu mendapat dukungan psikososial mengingat musibah yang menimpah tersebut, bisa mempengaruhi kejiwaan anak," ulang Iqbal.

Terpisah, Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indiriani meyebutkan, selama masa tanggap darurat ini, Pemerintah Kabupaten Luwu Utara tidak tinggal diam. Ia terus berupaya menyiapkan kebutuhan mendesak warganya yang menjadi koraban banjir khususnya untuk anak, bayi atau balita.

baca juga: Korban Jiwa Banjir Masamba 30 Orang, 15 Orang masih Dicari

Dari semua korban banjir yang terdata di BPBD Luwu Utara, ada ribuan anak yang jadi korban, terdiri dari 447 bayi dan 2.223 balita.

"Dan ada beberapa kebutuhan yang mendesak, sepertu tenda, pakaian dalam, popok anak dan dewasa, makanan bayi dan balita, perlengkapan, serta permainan anak. Tapi kita terus berupaya memenuhi itu semua, meski masih ada kendala dalam mengakses titik pengungsi. Tapi sudah mulai di bersihan agar bisa dilewati," tutup Indah (OL-3)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya