GUNA mencegah penyebaran covid-19, Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) Pilkada di beberapa daerah di Jawa Tengah melakukan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) di teras dan halaman rumah warga serta menggunakan alat pengamanan diri (APD) sesuai protokol kesehatan.
Pemantauan Media Indonesia, Senin (20/7), Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di berbagai daerah di Jawa Tengah mulai melaksanakan kegiatan pencocokan dan penelitian (coklit) dengan mendatangi rumah-rumah warga.
Mereka hanya melakukan pertemuan dengan warga di halam rumah dan petugas menggunakan APD mulai dari masker, sarung tangan, hingga face shield. Pun menerapkan pembatasan jarak saat melakukan pekerjaan.
"Seluruh kegiatan coklit dilakukan oleh petugas harus tetap mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19," kata Komisioner KPU Grobogan MP Joko Widodo.
"Kita berikan pemahaman kepada warga untuk itu (kegiatan dilakukan di halaman rumah atau teras)," ujarnya.
Baca juga: Tidak Boleh Konvoi Selama Tahapan Pilkada
Hal itu dilakukan, lanjut Joko, sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 6 Tahun 2020, bahkan sebelumnya sebanyak 2.871 petugas yang melaksanakan coklit untuk Pilkada di Grobogan melakukan test kesehatan dan rapid guna memastikan petugas dalam kondisi sehat dan bebas covid-19.
Hal serupa juga diungkapkan Ketua KPU Kabupaten Semarang Maskup Arsyadi setelah melakukan rapid test terhadap 3.845 petugas dan anggota KPU Kabupaten Semarang yakni petugas PPD, panitia pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS).
"Hasil rapid test beberapa waktu lalu, semua petugas dinyatakan sehat dan tidak reaktif covid-19, namun pelaksanaan coklit tetap harus sesuai protokol kesehatan," ungkap Maskup.
Ketua KPU Kabupaten Demak Bambang Setya Budi mengatakan hari pertama pelaksanaan coklit di daerah ini menyasar seluruh pejabat yang ada, kemudian baru ke warga.
Selain menurunkan 2.206 PPDP, ujar Bambang, lima komisioner KPU Kabupaten Demak berserta jajaran PPK, PPS dan sekretariat juga ikut mendatangi kediaman pejabat, tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk lakukan coklit.
"Pelaksanaan sesuai protokol kesehatan yang ditentukan," pungkasnya.(OL-5)