Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
RUMAH Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo Kota Tasikmalaya, meminta dana insentif covid-19 bagi para petugas instalasi pemulasaraan jenazah segera dicairkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Sebab, sudah lama dokumen pencairan insentif bagi tenaga medis dan non medis termasuk para petugas kamar mayat diajukan ke Kemenkes.
"Selama ini hampir seluruh pengurusan bagi jenazah Covid-19 di Kota maupun Kabupaten Tasikmalaya, dilakukannya tim petugas dari kami. Kami selama ini berupaya bagaimana dana insentif bagi petugas pemulasaraan jenazah cair (turun) dari Kemenkes," ungkap Wakil Direktur Umum RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Deni Diyana, di Tasikmalaya (20/8).
Pihaknya, diakui Deni, masih bingung mencari pos alokasi anggaran covid-19 yang mana untuk bisa dialihkan. Karena, dari Kemenkes sendiri tidak ada buat tim pemulsaraan jenazah, yang ada hanya untuk perawat. Selama ini juga belum mengetahui jumlah insentif yang akan dibayarkannya nanti.
"Mereka merupakan petugas garda terdepan yang berisiko tinggi karena langsung kontak dengan pasien covid-19. Kami juga bingung kenapa dari pusat tidak ada anggaran insentif bagi petugas kamar mayat. Kami meminta Kementerian Kesehatan RI, tidak memandang sebelah mata para petugas pemulsaraan jenazah," ujarnya.
Baca Juga: Napi Salemba Produksi 100 Butir Ekstasi/Hari dari Rumah Sakit AR
Sebelumnya, foto petugas kamar mayat RSUD dr Seokardjo Kota Tasikmalaya viral karena alat pelindung diri (APD) atau Hazmat tertulis 'kerja tanpa upah' dan memintanya agar dana insentif tersebut secepatnya cair.
"Kami berharap Pemkot Tasikmalaya dan Kementerian Kesehatan RI mengetahui kalau hak kami yakni insentif Covid-19 belum cair alias belum diterima. Sedangkan, intensif bagi tenaga kesehatan seperti perawat sudah cair. Padahal, kami sama-sama garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Kami bisa saja mogok mengurus jenazah Covid-19, biar dilakukan aparat saja," kata petugas kamar mayat Yuri Rahman. (OL-13)
PASCAPANDEMI, penggunaan masker saat ini mungkin sudah tidak menjadi kewajiban. Namun demikian, penggunaan masker nyatanya menjadi salah satu benda penting untuk melindungi diri.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Teknologi vaksin mRNA, yang pernah menyelamatkan dunia dari pandemi covid-19, kini menghadapi ancaman.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
Tambang Emas Gosowong yang dikelola oleh PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menggelar apel pembukaan di lapangan sepak bola Gosowong
KERJA keras Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sumatra Utara mendapat dukungan Temasek Foundation Singapore
Adanya tambahan dana pilkada seharusnya protokol kesehatan ditingkatkan agar tidak terjadi peningkatan pasien covid-19.
Penggalangan dana telah dimulai sejak 29 April 2020, dan berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp310.662.352. Dana tersebut disalurkan dalam bentuk 10.000 masker kain dan 500 set APD lengkap.
Kegiatan tersebut berupa pembagian bantuan alat pelindung diri (APD) di fasilitas umum terutama sekolah dan tempat keramaian lainnya yang ramai dikunjungi masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved